kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pefindo Prediksi Penerbitan Surat Utang Korporasi Akan Marak pada Kuartal Ketiga 2023


Rabu, 03 Mei 2023 / 20:52 WIB
Pefindo Prediksi Penerbitan Surat Utang Korporasi Akan Marak pada Kuartal Ketiga 2023
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan proyeksi penerbitan obligasi di tahun ini akan berkisar Rp 145 triliun – Rp158 triliun. Pefindo melihat penerbitan surat utang korporasi akan marak di kuartal ketiga 2023.

Direktur Pemeringkatan Pefindo Hendro Utomo menjelaskan bahwa surat utang jatuh tempo di tahun ini masih cukup besar, meski tidak sebesar tahun lalu. Total ada Rp 126,9 triliun surat utang jauh tempo di 2023, tahun lalu surat utang jatuh tempo sebesar Rp 157 triliun.

Selain nilai jatuh tempo, penerbitan di tahun ini juga akan dipengaruhi oleh tren suku bunga dan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan terbaru data-data makroekonomi dinilai masih sejalan dengan prediksi di awal tahun.

Hendro mengatakan, lingkungan bunga tinggi membuat biaya dana menjadi lebih mahal. Jika pada saat yang sama, perekonomian tumbuh lebih lemah dari yang diantisipasi, emiten mungkin akan mengurangi penerbitan karena mereka tidak bisa menghasilkan cukup keuntungan untuk menutup tambahan biaya dari penerbitan baru.

Baca Juga: Hingga April 2023, Penerbitan Surat Utang Didominasi Perusahaan Multifinance

“Namun jika perekonomian tumbuh solid, kami meyakini masih ada ruang untuk lebih banyak penerbitan di beberapa bulan ke depan,” ujar Hendro saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/5).

Hendro melanjutkan, faktor lain termasuk efek wait and see menjelang pemilu akan mempengaruhi keputusan investasi para emiten seiring dengan pemilu tanpa petahana. Absenya petahana akan memberikan ketidakpastian relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pemilu yang salah satu kontestannya adalah petahana.

Faktor negatif eksternal seperti risiko geopolitik dan gejolak keuangan di negara maju juga bisa berdampak – yakni melalui efeknya terhadap yield SUN, meski secara tidak langsung.

Hendro memperkirakan prospek penerbitan hingga akhir tahun masih akan cukup baik dan penerbitan di beberapa bulan ke depan masih akan tinggi, mengingat angka jatuh tempo yang lebih tinggi pada kuartal III-2023 dengan total Rp 47,97 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tiga kuartal lainnya.

Sebagai perbandingan, surat utang jatuh tempo pada kuartal I-2023 dan kuartal II-2023 masing-masing sebesar Rp 29,15 triliun dan Rp 22,25 triliun. Sementara, surat utang jatuh tempo di kuartal IV-2023 tercatat sebesar Rp 27,52 triliun.

Baca Juga: Performa Membaik, Pefindo Kerek Peringkat Sejumlah Perusahaan dan Surat Utang

Dengan demikian, Pefindo memprediksikan penerbitan surat utang akan marak pada bulan-bulan mendekati triwulan ketiga 2023 karena beberapa emiten membutuhkan dana untuk membiayai kembali surat utang yang jatuh tempo, selain untuk kebutuhan modal kerja dan investasi.

Adapun hingga akhir April 2023, Pefindo mencatat total penerbitan surat utang korporasi sebesar Rp 35,30 triliun, dimana penerbitan yang diperingkat Pefindo dan peringkatnya dipublikasikan adalah sebesar Rp 22,08 triliun. Secara rinci, penerbitan obligasi tercatat sebanyak Rp 18,79 triliun dan penerbitan sukuk Rp 3,29 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×