Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatile sepanjang sesi I perdagangan Selasa (10/12). Mengutip RTI, indeks tergelincir 0,13% atau 7,841 poin ke level 6.185,95.
Tercatat 198 saham turun, 169 saham naik, dan 142 saham stagnan. Tercatat total volume 4,81 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 2,79 triliun.
Enam dari 10 indeks sektoral menyeret arah IHSG ke zona merah. Sektor agrikultur paling dalam penurunannya 1,28%. Sementara, sektor pertambangan paling tinggi kenaikannya 0,59%.
Baca Juga: IHSG bersiap untuk penguatan empat hari beruntun, Selasa (10/12)
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain;
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) turun 2,38% ke Rp 1.435
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,33% ke Rp 1.470
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) turun 1,94% ke Rp 2.020
Baca Juga: Rupiah dibuka ke Rp 13.995 per dolar AS pagi ini, penguatan 6 hari beruntun
Saham-saham top losers LQ45 antara lain:
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 5,39% ke Rp 10.750
- PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 4,42% ke Rp 1.180
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 2,82% ke Rp 1.460
Net sell asing di pasar reguler capai Rp 117,805 miliar dan Rp 220,201 miliar net sell keseluruhan market.
Asal tahu, saham-saham di Asia sebagian besar tergelincir pada perdagangan Selasa karena data inflasi China menunjukkan lonjakan harga konsumen pada November.
Baca Juga: IHSG naik tipis, cermati PER dan PBV saham yang paling kempis, Senin (9/12)
Saham China Daratan turun, dengan indeks Shanghai Composite turun 0,2% karena saham China Postal Savings Bank naik 1,09% dalam debut Shanghai mereka. Indeks Shenzhen Component tergelincir 0,14% sementara indeks Shenzhen Composite juga turun 0,189%. Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit lebih rendah.
Inflasi konsumen China melonjak pada November, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional.
Indeks Harga Konsumen untuk November melonjak 4,5% YoY, karena harga makanan melonjak 19,1% di tengah wabah demam babi Afrika.
Di sisi lain, harga produsen di China turun di bulan yang sama, dengan Indeks Harga Produsen (PPI) untuk November turun 1,4% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News