kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Benarkah kepercayaan investor terhadap Bursa Efek Indonesia mulai memudar?


Sabtu, 07 Maret 2020 / 14:31 WIB
Benarkah kepercayaan investor terhadap Bursa Efek Indonesia mulai memudar?
ILUSTRASI. Petugas keamanan beridiri di samping grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 5,47 poin atau 0,1 persen ke posisi 5.524,09.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berbagai rencana dicuatkan untuk meminimalkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Salah satu opsi penyelamatan indeks yang diusulkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah emiten diperbolehkan melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa melalui mekanisme rapat umum pemegang saham (RUPS).

Baca Juga: Harga sahamnya turun dalam, begini strategi Acset Indonusa (ACST)

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) sebagai wadah perusahaan terbuka seluruh Indonesia pun buka suara menanggapi rencana ini. Ketua AEI Fransiscus Welirang mengatakan, otoritas pasar modal agar tetap berhati-hati dalam mengambil segala kebijakan yang bersangkutan dengan pasar modal.

Jangan sampai, kebijakan yang diambil justru merugikan investor. “Mereka (BEI dan OJK) sudah membahas hal itu. Tentunya dalam hal mengambil tindakan harus prudent, tidak mengecilkan pasar,” ujar Fransicus usai bertemu dengan direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (3/3).

Baca Juga: Analis: Sentimen positif dari global belum mampu mengerek IHSG pekan depan

Bagi investor, Fransiscus berpesan agar investor lebih berhati-hati dalam memilih saham untuk berinvestasi. Misal, dengan mempertimbangkan aspek fundamental dan valuasi seperti Price to Earning Ratio (PER).

Dalam kesempatan yang sama, Fransiscus juga menyampaikan keprihatinan AEI dalam hal kepercayaan investor. Tidak menampik, menurut AEI saat ini kepercayaan investor terhadap pasar modal tanah air mulai memudar.

“Mungkin ini bisa ditanyakan ke kawan-kawan pialang bahwa investor menarik uangnya. Kami ingin menyampaikan pada anggota kami, agar melakukan tindakan lebih hati-hati jangan sampai merugikan pemilik saham minoritas,” sambung dia.

Baca Juga: Pasca IPO, Andalan Sakti (ASPI) fokus garap pasar properti menengah ke bawah

Pria kelahiran 1951 ini juga mendukung langkah BEI yang mengakomodir emiten jika ingin melakukan paparan publik atau public expose insidentil.

Bagi dia, hal ini merupakan langkah yang signifikan untuk berkomunikasi dengan investor secara langsung dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×