kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Belum sepenuhnya ke SBN, IKNB wait and see


Rabu, 13 April 2016 / 19:47 WIB
Belum sepenuhnya ke SBN, IKNB wait and see


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Industri Keuangan Non Bank (IKNB) belum sepenuhnya masuk ke Surat berharga negara (SBN). Tampaknya investor IKNB masih wait and see masuk ke obligasi pemerintah.

Penyebabnya, SBN sudah terlalu overvalue. Tidak hanya itu, perekonomian global juga masih melambat serta masih ada potensi kenaikan fed rate.

"Tentu akan menjadi impact negatif apabila IKNB masuk sekarang mengambil di harga tinggi. Para lembaga non keuangan tidak ingin membeli barang obligasi di harga tertinggi kemudian nyangkut," ujar Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus, Rabu (13/4)

I Made Adi Saputra, analis MNC Securities mengatakan IKNB mempertimbangkan faktor likuiditas sebelumnya masuk ke SBN. "Apalagi bagi IKNB yang sudah full allocated di instrumen investasi sehingga apabila ingin masuk ke SBN mereka harus menjual portfolio lain seperti obligasi korporasi atau saham," ujar Made.

Kondisi tersebut menimbulkan dilema lantaran harga saham masih di bawah. Di sisi lain, obligasi korporasi memberikan kupon tinggi. Apabila harus diganti SBN, maka tingkat kupon menjadi lebih rendah dibandingkan obligasi korporasi.

"IKNB yang Sulit menambah SBN biasanya memiliki dana kelolaan tidak besar sehingga kurang fleksibel dalam memindahkan portfolio. Sedangkan IKNB besar dengan mudah memindahkan dana dari deposit yang tingkat bunganya turun ke SBN," ujar Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×