kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja iklan naik, simak rekomendasi untuk saham media berikut ini


Selasa, 27 April 2021 / 17:06 WIB
Belanja iklan naik, simak rekomendasi untuk saham media berikut ini
ILUSTRASI. Gedung MNC Tower. KONTAN/Daniel Prabowo/19/05/2011


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 turut membawa perubahan perilaku konsumen, tak terkecuali dalam hal mengonsumsi media. Masyarakat kini cenderung lebih suka mengakses berita atau menonton hiburan melalui gawai. Terlebih penetrasi internet yang kian kuat juga mendorong pertumbuhan media digital.

Sejalan dengan itu, emiten media ramai-ramai untuk mengembangkan bisnis konten dan pengembangan digital. Dalam riset Jumat (23/4), Analis Sucor Sekuritas memaparkan, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) menargetkan kontribusi dari segmen digital dan konten bisa menyumbang 50% terhadap total pendapatan pada 2024 mendatang.

MNCN terus mengembangkan platform RCTI+ dengan menyediakan berbagai layanan seperti program acara televisi free-to-air (FTA), digital news, hingga podcast guna meningkatkan jumlah pengguna.

Baca Juga: Ini sejumlah faktor pemicu pelemahan IHSG dan sejumlah bursa Asia hari ini

Dalam wawancara terakhir dengan Kontan, Manajemen MNCN mencatat RCTI+ saat ini telah mencatat monthly active user (MAU) sebesar 27.3 juta. Kemudian, performa portal- portal berita MNCN juga menunjukkan hasil yang baik dengan total MAU lebih dari 70 juta.

Selain itu emiten ini memiliki basis subscribers dan followers sosmed terbesar dengan 217 juta subscribers atau followers di Youtube, Facebook, dan juga Tiktok.

 

Emiten media lainnya yakni PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) juga makin agresif mengembangkan bisnis digitalnya, Noice. MARI menargetkan ada 1,8 juta pengguna Noice. Jumlah ini melesat empat kali lipat dibanding pengguna Noice per Desember 2020, 450.000 pengguna. Dari target tersebut, satu juta diantaranya ditargetkan menjadi pengguna aktif atawa active user.

Sementara itu, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) juga terus menggenjot layanan video-on-demand melalui Vidio, sebagai contoh dengan memproduksi konten-konten premium. Dengan berbagai transformasi digital tersebut emiten sektor media mempunyai prospek yang positif ke depannya.

Chief Executive Officer (CEO) Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengatakan, ada sejumlah sentimen positif lainnya untuk emiten sektor media. Ia bilang, suku bunga yang saat ini ditetapkan cukup rendah di angka 3,5% menjadi salah satu sentimen positif untuk sektor media.

Baca Juga: IHSG melemah 0,09% ke 5.959 pada perdagangan Selasa (27/4), asing catat net sell

Dengan demikian, maka diharapkan mampu mendorong konsumsi masyarakat secara luas setelah tahun lalu terjadi resesi akibat Covid-19.

“Dengan spending yang meningkat, brand pun akan berlomba lomba melakukan pembelanjaan iklan guna mendorong performa penjualan produk mereka di saat ekonomi mulai bangkit kembali,” tutur Bernard ketika dihubungi Kontan, Selasa (27/4).

Hanya saja, semakin banyaknya pilihan iklan sekarang ini juga jadi tantangan bagi emiten media. Seperti yang diketahui, di era digital saat ini layanan iklan kian menjamur, mulai dari iklan di social media melalui KOL maupun via social media seperti Youtube, Facebook, dan Instagram.

Bernard melihat, brand besar masih tetap akan melakukan spending iklan besar secara konvensional di televisi melalui emiten media. Akan tetapi yang menjadi catatan, emiten media pun kini telah banyak bertransformasi seperti MNCN yang terus mengembangkan newsportal-nya.

Selain itu, sambungnya, MNCN juga melakukan penambahan revenue stream dari iklan di aplikasi RCTI+ maupun dari adsense Youtube group MNC yang terbesar di Indonesia dalam hal jumlah subscriber maupun watch time dibanding emiten media lainnya.

Baca Juga: IHSG melemah 0,09% ke 5.959 pada Selasa (27/4), asing lepas TLKM, BSIM, BBRI

Bernard memprediksikan emiten media memiliki potensi untuk bisa meraih pertumbuhan pendapatan double digit di tahun ini. Hal ini sejalan dengan adanya adanya peningkatan belanja iklan dari brand pasca tahun 2020 yang sebelumnya banyak mengurangi belanja iklan.

“Peningkatan tersebut juga didorong oleh diversifikasi revenue stream melalui iklan di platform online seperti adsense di Youtube maupun biaya iklan di news portal dan pembuatan aplikasi yang bisa dipasang iklan,” tambahnya.

Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham MNCN dengan target harga Rp 1.400 per saham, buy saham SCMA dengan target harga Rp 1.800, dan buy MARI dengan target harga Rp 410 per saham.

Selanjutnya: ASII, EXCL, hingga ADRO akan tebar dividen, mana yang paling menarik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×