Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan bakal ada 20 perusahaan yang menggelar initial public offering (IPO). Target itu bakal dijalani di tengah berlangsungnya pesta politik yang sudah dimulai.
Menanggapi hal tersebut, Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengaku tidak khawatir jika jalannya pemilu akan mengganggu target calon emiten yang telah dicanangkan. Alasannya, tidak ada gangguan berarti jika melihat historis dua pemilu ke belakang.
Lagipula, bisnis sebuah perusahaan terus berjalan. "Jadi, kebutuhan akan sumber pendanaan pun tidak akan berhenti," tambah Hoesen, (9/1).
Hal yang mungkin saja menjadi pengganggu rencana IPO adalah justru dari faktor makro ekonomi. Sentimen tapering off oleh The Fed, suku bunga acuan, dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS -lah yang bisa membuat sebuah calon emiten menunda rencana IPO -nya.
Tapi, kepanikan pasar akibat tiga sentimen itu sudah mulai mereda. The Fed sudah mengeksekusi tapering off -nya. Bank Indonesia (BI) juga sudah tidak menerbitkan kebijakannya yang paling manageable, yakni kenaikan suku bunga acuan. "Level rupiah juga mau lari ke mana lagi, kan," pungkas Hoesen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News