Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di tahun politik ini, Grup Bakrie kian mantap untuk meluncurkan satu lagi anak usahanya ke papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak usaha PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), yakni PT Intermedia Capital (IMC), akan melepas sedikitnya 15% saham untuk ditawarkan kepada publik melalui penawaran perdana saham (IPO).
Erick Thohir, Presiden Direktur VIVA mengatakan, jika diizinkan, maka pihaknya akan melepas sejumlah saham VIVA di IMC (saham pendiri). Sedangkan, sebagian lagi merupakan saham baru.
"Ya kalau diizinkan, setengah (dari total saham yang dilepas) adalah saham pendiri, setengah lagi saham baru (IMC)," ujarnya usai mini expose di BEI, Rabu (8/1).
IMC telah menunjuk PT Ciptadana Securities dan PT Sinarmas Securities sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) untuk hajatan pasar modal ini.
Ferry Budiman Tanja, Presiden Direktur Ciptadana Securities menambahkan, IMC berencana melepas setara dengan 15% dari total modal saham ditempatkan dan disetor penuh perusahaan ke ke publik.
Sebesar 7,5% saham yang akan dijual ke publik merupakan saham milik VIVA dan 7,5% merupakan saham baru. Perseroan menggunakan laporan keuangan September 2013 sebagai dasar valuasi. "Targetnya, Maret 2014 listing," kata Ferry.
Ia belum bisa mengatakan berapa dana yang bisa terjaring dari aksi korporasi tersebut. Pasalnya, hal itu akan tergantung dari hasil valuasi yang saat ini masih dalam proses.
Mengutip laporan keuangan VIVA per September 2013, Visi Media menguasai 99,99% saham IMC. Total aset sebelum eliminasi IMC tercatat sebesar Rp 679,72 miliar. Adapun, aset CAT sendiri tercatat mencapai Rp 1 triliun.
Asal tahu saja, hasil penjualan saham IMC milik VIVA akan masuk kantong VIVA sendiri. Sedangkan saham baru yang dilepas akan digunakan untuk pengembangan IMC, khususnya stasiun televisi ANTV di bawah bendera PT Cakrawala Andalas Televisi (CAT).
Erick belum mau menjelaskan secara gamblang mengenai tujuan penggunaan dana yang akan masuk kantong VIVA ini. Sebelumnya, Charlie Kasim, Direktur Keuangan VIVA bilang, dana hasil penjualan saham IMC melalui IPO milik perseroan akan dipakai untuk melunasi Deutsche Bank AG yang jatuh tempo pada 23 Februari 2013. Nilai pokoknya mencapai US$ 80 juta.
Nah, pada November 2013, VIVA memperoleh pinjaman dari Credit Suisse AG, Singapore Branch senilai US$ 230 juta. Menurut Erick, sebagian pinjaman ini yang akan digunakan untuk melunasi utang Deutsche Bank.
Lantas, dana hasil penjualan saham IMC lewat IPO ini akan digunakan untuk apa? Ketika ditanya, Erick berkilah; "Itu tanyakan saja ke manajemen VIVA (lainnya)".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News