kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BEI menyiapkan sejumlah kemudahan IPO start up


Jumat, 09 Maret 2018 / 09:07 WIB
BEI menyiapkan sejumlah kemudahan IPO start up
ILUSTRASI. Startups GoPublic di BEI


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberi sejumlah insentif bagi start up yang ingin mencatatkan saham melalui initial public offering (IPO). Saat ini, ada tiga start up unicorn yang sudah bertemu dengan BEI, yakni Tokopedia, Bukalapak dan Go-Jek.

Saptono Adi Junarso, Head of Privatization, Start Up, SME & Foreign Listing BEI mengatakan, perusahaan-perusahaan ini mempertimbangkan untuk IPO meski belum dalam waktu dekat. Go-Jek misalnya, masih belum percaya diri menggelar IPO lantaran masih mencetak kerugian.

Demi memberi kemudahan, BEI berencana merelaksasi persyaratan untuk IPO start up. Salah satunya, dasar persyaratan IPO tidak akan hanya terpaku pada net tangible asset (NTA) saja, namun juga bisa dengan mempertimbangkan pendapatan.

BEI pun masih berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait hal tersebut. "Tidak cuma pake NTA, namun kami mengajukan misalnya pakai revenue atau memakai market cap," ujar Saptono, Kamis (8/3).

Selain itu, sebelum mencatatkan saham perdana, perusahaan rintisan diperbolehkan membuat proyeksi laba selama jangka waktu tertentu. Sehingga, perusahaan yang masih rugi berpotensi bisa melakukan IPO. Nantinya, BEI akan mengawasi perusahaan tersebut.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas, menyebut, jika perusahaan rintisan masuk ke BEI melalui pertimbangan kapitalisasi pasar, animo pelaku pasar bakal positif. Apalagi, perusahaan rintisan di bidang financial technology (fintech) punya market cap yang besar.

"Untuk fintech basis pasarnya besar, apalagi banyak perbankan yang mulai menjajaki bisnis ini," kata Nafan, Kamis (8/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×