Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah insentif telah dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menarik minat perusahaan rintisan agar melakukan initial public offering (IPO). Salah satunya indikator untuk masuk bursa tak cuma tet tangible asset, namun juga mempertimbangkan pendapatan dan kapitalisasi pasar. Selain itu, BEI juga sedang mempertimbangkan aturan soal perusahaan-perusahaan start up yang ingin mencatatkan diri namun masih mencatatkan kerugian.
Saptono Adi Junarso, Executive Vice President, Head of Privatization, Start-up, SME & Foreign Listing BEI bilang, ada pertimbangan perusahaan tak harus memberi proyeksi dua tahun laba, namun proyeksi laba perusahaan dalam waktu tertentu menurut perusahaan dengan pertimbangan karena yang paling mengerti model bisnis start up adalah perusahaan sendiri.
Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas bilang, jika masuknya suatu perusahaan rintisan ke BEI lewat kapitalisasi pasar, maka animo pelaku pasar akan menjadi suatu pengaruh yang sangat besar. Bagi perusahaan-perusahaan rintisan terutama di bidang financial technology (fintech), hal tersebut justru menguntungkan.
"Untuk fintech kan basis pasarnya besar, apalagi banyak perbankan yang mulai menjajaki bisnis fintech," kata Nafan, Kamis (8/3). Menurutnya, pertimbangan berbasis kapitalisasi pasar ini tak akan jadi kendala berarti bagi perusahaan rintisan di sektor fintech.
Dengan pendanaan dari IPO ini, otomatis perusahaan-perusahaan rintisan bisa melakukan ekspansi yang dibutuhkan. Apalagi dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, sektor fintech harus selalu melakukan inovasi dengan dana yang tak sedikit.
Terkait dengan opsi untuk menyerahkan jangka waktu kerugian kepada emiten, menurut Nafan juga bukan sesuatu yang jelek pula karena BEI berupaya memberi fasilitas kepada perusahaan-perusahaan rintisan tersebut. Dengan pasar yang besar dan kapitalisasi pasar yang besar, menurut Nafan akan mempengaruhi animo masyarakat untuk mengoleksi saham-saham start up sehingga hal tersebut sebenarnya baik bagi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News