Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Adi Wikanto
PADANG. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan 3.000 investor baru dari hasil kerjasama dengan Universitas Putra Indonesia YPTK Padang dan PT First Asia Capital.
Capaian ini tergolong cepat, karena hanya membutuhkan waktu 2 bulan.
Tambahan 3.000 investor ini membuat penambahan investor di Kota Padang.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) saat ini sudah ada 4.500 investor di Kota Padanag. Dengan tambahan ini berarti saat ini ada 7.500 investor.
Margaret M.Tang, Direktur Utama KSEI menyatakan bahwa penambahan 3000 investor pada hari ini membuat penambahan yang signifikan di Padang.
"Data KSEI itu untuk SID di Padang sudah 4.500 investor, nanti ditambah 3.000 investor lagi, jadi totalnya 7.500," ujar Margaret saat menghadiri acara Penciptaan Investor Saham Terbanyak di Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Sumatera Barat, Selasa (15/12).
Hamdi Hassyarbaini, Direktur Pengawas Transaksi dan Kepatuhan BEI mengatakan mahasiswa harus turut berperan dalam kepemilikan saham perusahaan lokal.
Pasalnya, saat ini porsi dari kepemilikan saham Indonesia dibandingkan total populasi masih dibawah 1%.
"Mahasiswa harus mulai shifting, dari yang sifatnya konsumtif ke main di saham. Jadi begitu lulus mahasiswa punya saham yang nilainya mungkin tidak terbayangkan sekarang," ujarnya.
Hamdi bilang, langkah dari UPI ini bisa ditiru oleh universitas-universitas di seluruh Indonesia.
Apalagi penciptaan 3.000 investor baru ini dicapai dalam waktu yang sangat singkat.
Selain itu, dengan hadirnya investor baru dari kampus diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat lain di lingkungan.
"Dalam waktu 2,5 bulan bisa ciptakan 3.000 investor baru itu luar biasa. Mudah-mudahanan ini bisa ditiru oleh kampus-kampus lainnya di Sumatera Barat," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News