kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Strategi Agar Dapat Cuan dari Saham-Saham IPO


Selasa, 07 November 2023 / 08:14 WIB
Begini Strategi Agar Dapat Cuan dari Saham-Saham IPO
ILUSTRASI. Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (kanan) bersama Direktur Utama PT. Logisticsplus International Tbk Wahyu Dwi Jatmiko (kedua kanan) didampingi komisaris dan direksi saat pencatatan saham perdana di BEI Jakarta, Rabu (11/10/2023). PT Logisticsplus International Tbk, mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas maksimal 300.000.000 saham baru atau sekitar 27,27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga Perseroan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp30 miliar./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/10/2023.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dana segar membanjiri bursa saham dari hajatan initial public offering (IPO) cukup besar pada tahun 2023 ini. 

Berdasarkan data terakhir Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 74 perusahaan yang telah mencatatkan saham perdananya di BEI dengan total dana dihimpun Rp 53,11 triliun.

Dari ramainya perusahaan yang IPO, ada sejumlah saham yang memberi return multibagger. 

Misalnya, dua emiten milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang langsung masuk jadi saham big caps juga memberikan cuan fantastis sejak IPO.

Baca Juga: Pilah-Pilih Saham Debutan IPO, Ini Rekomendasi dari Analis

Jika jeli memilih, saham-saham IPO memang bisa memberi untung berlipat. 

Jika mau mengambil untung dari para penghuni baru bursa ini, investor harus teliti menghitung valuasinya dan mencermati teknikal serta fundamentalnya. 

 

Pengamat pasar modal dan pendiri WH Project, William Hartanto mengatakan, untuk saham-saham yang sudah terbang tinggi, menjadi rawan berbalik arah.

Tapi, investor bisa memecah strategi menjadi dua cara. 

Yaitu, buy on weakness saham-saham blue chip dan melakukan trading pada saham-saham IPO yang masih menguat itu.

Analis MNC Sekuritas ,Herditya Wicaksana mengatakan, kalau untuk trading, saham-saham yang baru IPO ini masih menarik dicermati. 

Misalnya, saham CUAN, AMMN, dan PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR). 

Baca Juga: Laba Bersih MTEL Sentuh Rp 1,43 Triliun, Tumbuh 16,6%, Begini Rekomendasi Analis

"Investor dapat melakukan trading buy terlebih dahulu terhadap emiten tersebut, kata Herditya.

Di sisi lain, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy menilai, mengingat sifatnya yang lebih fluktuatif, akan lebih baik bagi investor agar jangan terlalu lama menahan saham debutan IPO karena rentan terkena ambil untung.

"Peganglah hingga sekitar 3 bulan sampai 9 bulan paling lama, atau hingga lock-up period berakhir, kata Budi. Sebab, dalam kurun waktu tiga tahun setelah IPO, umumnya terjadi reversal terhadap saham-saham pendatang baru.

Saat ini, masih ada sejumlah saham yang bakal melantai di bursa terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. 

Baca Juga: Masa IPO Saham RGAS, MSTI, dan IKPM Berakhir Senin (6/11)

Sebanyak 12 di antaranya merupakan perusahaan berskala besar. Di bulan ini, ada tiga perusahaan yang siap mencatatkan sahamnya di papan bursa. 

Mereka adalah PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS), PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI), dan PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM).

Menurut Budi, jika punya profil risiko tinggi dan punya waktu untuk aktif trading, tak ada salahnya ikut memesan saham IPO, asalkan tetap teliti dan hati-hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×