kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Begini Skenario IHSG Jelang Putusan Suku Bunga The Fed dan Bank Indonesia


Senin, 15 September 2025 / 15:17 WIB
Begini Skenario IHSG Jelang Putusan Suku Bunga The Fed dan Bank Indonesia
ILUSTRASI. IHSG Konsisten Di Zona Hijau-Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/9/2025). Pekan ini pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserves (The Fed) dan Bank Indonesia (BI).


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini pelaku pasar akan mencermati keputusan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat yaitu The Federal Reserves (The Fed) dan Bank Indonesia (BI).

Mengutip Trading Economics, konsensus pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuannya menjadi 4,25%. Sementara itu, BI diproyeksi mempertahankan suku bunga di level 5,00%.

Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan menilai jika kedua bank sentral tersebut mengambil langkah sesuai perkiraan maka kombinasi ini akan menjadi sentimen positif bagi pasar. 

Baca Juga: Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Menguat, Dolar AS pun Melemah

Dari sisi global, biaya pendanaan akan lebih murah, nilai dolar AS berpotensi melemah, dan dapat mendorong masuknya aliran dana asing ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa dapat dorongan tambahan, apalagi kalau sentimen politik dalam negeri juga lebih kondusif," kata Felix kepada Kontan, Senin (15/9).

Namun, jika The Fed justru menahan suku bunga, dampaknya akan lebih beragam. Investor kemungkinan memilih bersikap wait and see dan risiko aliran dana asing keluar tetap terbuka, meski suku bunga acuan BI tetap stabil memberi pegangan untuk pasar domestik.

Baca Juga: Harga Emas Catat Rekor Baru di Tengah Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

"Aliran dana asing arahnya memang masih fluktuatif. Potensi inflow terbuka kalau The Fed kasih sinyal dovish lebih lanjut, tapi investor asing juga masih sensitif dengan isu politik dan fiskal di dalam negeri. Jadi meski ada peluang masuk, derasnya arus mungkin belum akan konsisten," tambahnya.

Felix juga memproyeksikan pergerakan IHSG punya peluang ditutup positif jika kombinasi sentimen global dan domestik mendukung pada pekan ini.

Ia memprediksi level support kuat  IHSG ada di kisaran 7.750–7.900, sementara resistance bisa diuji di 8.000. Apabila level psikologis ini ditembus, ada ruang menuju 8.050–8.100, tapi kalau gagal, konsolidasi di bawah 8.000 kemungkinan masih jadi skenario dominan.

Dari sisi sektoral, saham perbankan besar atau big banks dinilai masih menarik lantaran valuasinya relatif murah dibanding rata-rata historis Price to Book Value (PBV). Selain itu, sektor ini juga berpotensi menjadi penerima utama aliran dana asing.

Baca Juga: Pemangkasan Bunga The Fed di Depan Mata, Begini Nasib Pasar Kripto

Saham properti pun patut dicermati, mengingat penurunan suku bunga global dapat meningkatkan prospek permintaan di sektor tersebut.

Selanjutnya: Cara Backup Data Telegram Sebelum Hapus Akun Secara Permanen

Menarik Dibaca: Cerita Morosi, Desa yang Tumbuh Bersama Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×