Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada awal pekan ini, seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2025.
Berdasarkan Trading Economics, pada Senin (8/9/2025) pukul 17.07 WIB, indeks dolar AS atau DXY berada di level 97,742, terkoreksi 0,003% secara harian, menguat 0,013% secara mingguan, serta menguat 0,01% secara bulanan.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mencermati, pelemahan membayangi dolar AS seiring potensi The Fed memangkas suku bunga dengan diiringi sinyal pelonggaran lanjutan.
“Data ketenagakerjaan terbaru AS di Agustus hanya bertambah 22.000, ditambah tingkat pengangguran yang naik 4,3%, membuat pasar menilai ruang pelonggaran bisa lebih besar,” jelasnya kepada Kontan, Senin (8/9/2025).
Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 16.310 per Dolar AS, Ini Sentimen Yang Mempengaruhinya
Ia menilai, potensi pemangkasan suku bunga bisa jadi lebih besar jika diimbangi angka inflasi yang melambat.
“(Pemangkasan) sebesar 25 basis poin (bps) sudah dipastikan, bila inflasi melambat, bisa mengejutkan pemangkasan menjadi 50 bps,” imbuhnya.
Pasca kebijakan suku bunga The Fed bulan ini, Nanang memperkirakan indeks dolar AS berpotensi melemah dengan level support di 97,20 dan 96,36. Apabila level tersebut ditembus, tekanan dapat berlanjut hingga 95,67 dan 94,64.
“Sebaliknya, area resisten terdekat berada pada level 98,88 dan 99,45,” taksir Nanang.
Selanjutnya: Volume Transaksi Merchant BRI Naik 27,2%, Tembus Rp105,5 Triliun pada Semester I-2025
Menarik Dibaca: 25 Alasan Berat Badan Tidak Turun Padahal Sudah Diet Menurut Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News