Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Meski demikian, EXCL berhasil mendongkrak pendapatannya meski tipis. Emiten penyedia jasa telekomunikasi ini membukukan pendapatan senilai Rp 19,80 triliun, naik 0,73% dari pendapatan pada kuartal ketiga 2020 sebesar Rp 19,65 triliun.
Di kuartal ketiga, total pendapatan EXCL sebesar Rp 6,8 triliun, naik 1,5% secara kuartalan dengan tingkat margin di atas 50%. Total jumlah pelanggan EXCL bertambah 1,2 juta orang selama periode triwulan ketiga, dengan average revenue per user (ARPU) blended di Rp 37.000
Pendapatan data terhadap pendapatan layanan (service revenue) meningkat menjadi sebesar 95%, dengan penetrasi smartphone mencapai 92% dari total pelanggan. Pencapaian ini merupakan yang tertinggi di industri.
Baca Juga: Pengendali Tower Bersama (TBIG) Resmi Menjadi Pemegang Saham XL Axiata (EXCL)
“Kami tetap berupaya keras untuk bisa melalui periode kuartal ketiga 2021 yang cukup berat, di tengah kompetisi industri yang tidak pernah kendur. Untuk itu, kami tetap melanjutkan digitalisasi secara end-to-end di hampir semua lini bisnis, antara lain dengan mengimplementasikan analisa berbasis artificial intelligence untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional,” terang Dian dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/11).
Meskipun kompetisi industri semakin ketat, EXCL tetap terus melanjutkan investasi pada pembangunan jaringan data pita lebar. Saat ini jaringan 4G EXCL telah menjangkau 458 kota/kabupaten yang ditopang oleh 69.000 BTS 4G. Adapun total BTS (2G/3G/4G) yang dimiliki EXCL saat ini sebanyak 153.000 unit
Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, hingga periode sembilan bulan 2021, capitalized capex EXCL meningkat 25% secara tahunan menjadi Rp 6,4 triliun, sedangkan committed capex meningkat 24% menjadi Rp 4,5 triliun.
Baca Juga: Laba bersih XL Axiata (EXCl) menyusut 51% hingga kuartal ketiga 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News