kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.509   79,00   0,48%
  • IDX 7.484   -65,55   -0,87%
  • KOMPAS100 1.049   -9,43   -0,89%
  • LQ45 790   -7,68   -0,96%
  • ISSI 254   -1,44   -0,57%
  • IDX30 409   -4,26   -1,03%
  • IDXHIDIV20 466   -6,75   -1,43%
  • IDX80 119   -1,00   -0,84%
  • IDXV30 122   -1,55   -1,25%
  • IDXQ30 130   -1,12   -0,86%

Beda Hasil Kinerja Grup Erajaya pada Semester I-2025, Berikut Catatan Analis


Kamis, 31 Juli 2025 / 04:30 WIB
Beda Hasil Kinerja Grup Erajaya pada Semester I-2025, Berikut Catatan Analis
ILUSTRASI. Kinerja emiten Grup Erajaya yakni PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) bervariasi pada semester I-2025.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten Grup Erajaya yakni PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) menunjukkan laba yang bervariasi pada semester I-2025. 

Dalam laporan keuangannya Rabu (30/7/2025), ERAA mencetak kinerja laba bersih senilai Rp 568,29 miliar per semester I-2025, naik 8,54% year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 523,57 miliar.

Sebaliknya, ERAL melaporkan total laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 80,18 miliar per Juni 2025. Raihan itu turun 11,02% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 80,18 miliar. 

Namun, dari segi top line, kedua emiten tersebut sama-sama melaporkan hasil yang solid. Penjualan bersih ERAA tercatat Rp 35,04 triliun, meningkat 5,82% dari periode sebelumnya Rp 33,11 triliun. Sementara, ERAL mencetak penjualan sebesar Rp 2,61 triliun per Juni 2025, naik 23,54% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,11 triliun.

Baca Juga: Ditopang iPhone 16, Penjualan Erajaya (ERAA) Tembus Rp 35,04 triliun di Semester I

Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada (ERAA) Amelia Allen mengatakan pertumbuhan kinerja pada semester I-2025 didorong oleh kombinasi strategi bisnis yang konsisten, seperti diversifikasi produk, optimalisasi jaringan distribusi, dan efisiensi operasional. 

"Selain itu, kontribusi dari penjualan iPhone 16 yang diluncurkan dalam periode tersebut turut menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan penjualan dan laba bersih perseroan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Amelia kepada Kontan, Rabu (30/7/2025).

Dihubungi terpisah, Direktur Utama PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) Djohan Sutanto menjelaskan penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh langkah investasi yang dilakukan untuk pengembangan bisnis baru, termasuk masuknya merek Xpeng serta pembukaan sejumlah gerai baru sepanjang semester I-2025.

Djohan menambahkan tahun 2025 memang menjadi periode investasi bagi ERAL, seiring dengan ekspansi portofolio merek, salah satunya melalui kehadiran jenama baru seperti Under Armour.

"Meskipun demikian, perseroan akan terus memaksimalkan potensi dari bisnis yang telah ada," kata Djohan kepada Kontan, Rabu (30/7).

Ia juga menegaskan secara umum, kinerja penjualan ERAL masih mencatat pertumbuhan pada tahun ini. Segmen Smart and Active pun tetap menjadi kontributor utama terhadap pencapaian bisnis perusahaan sepanjang 2025.

Beda Hasil Kinerja ERAA dan ERAL

Pengamat pasar modal Panin Sekuritas Reydi Octa menilai meskipun pendapatan ERAA dan ERAL sama-sama mengalami peningkatan, kinerja ERAA sempat tertekan akibat pembatalan penjualan iPhone 16 di Indonesia pada kuartal I-2025 karena kendala regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sehingga penjualan baru bisa dimulai pada kuartal berikutnya.

Di sisi lain, ERAL berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatannya, meskipun laba tercatat turun.  

"Penurunan laba ERAL lebih diakibatkan oleh ekspansi gerai yang belum langsung menghasilkan laba," kata Reydi kepada Kontan, Rabu (30/7).

Sementara itu, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo, menjelaskan bahwa perbedaan laba bersih antara kedua emiten dalam grup Erajaya disebabkan oleh lonjakan beban operasional yang cukup signifikan pada ERAL. 

Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) Tambah Modal ke Anak Usaha Rp 10,5 Miliar

"Kondisi ini membuat laba bersih ERAL mengalami penurunan dibandingkan dengan ERAA," ucap Azis kepada Kontan, Rabu (30/7).

Reydi menakar prospek kinerja ERAA akan didukung oleh faktor penjualan iPhone 16 yang sudah mulai normal, yang pada gilirannya akan memberi peluang pemulihan margin. Sementara itu, ERAL diuntungkan dari ekspansi lifestyle dan kemitraan brand global.

"Momentum akhir tahun seperti Natal dan tahun baru akan jadi pendorong utama kinerja," ucap Reydi.

Azis memiliki pandangan berbeda. Ia menilai adanya kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) membawa dampak positif bagi kedua emiten. Pasalnya, produk yang dijual oleh ERAA dan ERAL sebagian besar berasal dari impor AS. 

"Tarif AS ke Indonesia yang 0% ini bisa membuat harga jual produk turun dan meningkatkan daya beli bagi kedua emiten retail ini," tambah Azis.

Azis merekomendasikan trading buy saham ERAA dengan target Rp 535-Rp 540 dan support Rp 505-Rp 490.

Selanjutnya: Promo Superindo Weekday 31 Juli 2025, Filma Lebih Murah Akan Berakhir

Menarik Dibaca: Simak Cepat Jadwal Terkini KRL Jogja Solo pada Kamis 31 Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×