Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki potensi tambang timah yang sangat besar. Kementerian BUMN dengan kebijakan Sinergi BUMN, selalu mendorong kepada BUMN untuk melakukan sinergi salah satunya dalam sektor perdagangan timah.
Potensi perdagangan komoditas Timah tersebut dilirik oleh salah satu BUMN, yaitu PT Kliring Berjangka Indonesia sebagai Lembaga Kliring yang telah beraliansi selama 20 tahun dengan PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) untuk secara bersama menyelenggarakan Pasar Fisik Timah Murni Batangan di Indonesia.
Baca Juga: Bappebti Longgarkan Aturan agar Industri Kripto Tak Keburu Layu
Sejalan dengan perolehan izin dari otoritas dalam penyelenggara Pasar Fisik kepada PT Bursa Berjangka Jakarta dan sebagai Kliring dan Penjaminan Penyelesaian transaksi kepada PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) di pasar fisik timah murni batangan dimaksud, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) telah menggandeng BUMN lain yang bergerak dalam bidang pergudangan yaitu PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) untuk melakukan sinergi dalam hal perdagangan komoditas Timah yang diperdagangkan di BBJ. Perdagangan perdana komoditas Timah di BBJ telah dilakukan mulai tanggal 21 Agustus 2019 lalu.
Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) mengatakan dengan adanya Sinergi BUMN ini, diharapkan akan mampu meningkatkan harga timah khususnya dari Bangka Belitung. Dan perdagangan timah murni batangan yang akan diperdagangkan di BBJ ini, tentu mengikuti ketentuan yang berlaku dalam perdagangan Timah Batangan di Indonesia.
Baca Juga: BBJ segera luncurkan perdagangan kontrak fisik timah murni batangan
“Yang pasti, kami meyakini bahwa ini semua dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Bangka Belitung. Secara lebih besar lagi, sinergi antara KBI dan BGR Logistics ini mampu memberikan percepatan roda ekonomi nasional,” kata Stephanus dalam keterangan pers, Senin (26/8)
Direktur Utama KBI, Fajar Wibhiyadi, menjelaskan dimulainya perdagangan komoditas timah di BBJ ini, tentu sebuah opportunity yang besar untuk para pelaku di bisnis perdagangan timah batangan baik di Indonesia maupun internasional.
“Seperti kita ketahui, Indonesia menyumbangkan kurang lebih sekitar 23% market timah dunia. Dengan adanya perdagangan timah di Bursa Berjangka Jakarta akan memberikan pilihan kepada para pelaku dalam bertransaksi,” jelas Fajar dalam keterangan persnya.
Baca Juga: BBJ belum berencana merilis perdagangan berjangka mata uang kripto dalam waktu dekat
Semntara itu, Direktur Utama BGR Logistics, M Kuncoro Wibowo, menerangkan Bursa Timah yang diresmikan dan bagian dari BUMN merupakan bentuk kemitraan strategis dalam rangka mengoptimalkan potesi komoditas timah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Hal ini tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) agar senantiasa dapat meningkatkan nilai tambah bagi BGR Logistics, KBI, dan pemerintah.
Diresmikannya Bursa Timah dengan KBI sebagai penjamin dan BGR Logistics sebagai pengelola gudang perdagangan fisik timah murni tentunya akan mendukung pelaksanaan Perdagangan Timah Murni Batangan di Bursa Timah sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 44/M-DAG/7/2014 Tentang Ketentuan Ekspor Timah.
Baca Juga: Pasar olein mulai menyalip pasar kopi di BBJ
Lebih lanjut, sebagai penyedia jasa logistik terintegrasi, BGR Logistics mendukung pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ingin memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) untuk mensejahterakan rakyat, mendukung perekonomian daerah, serta menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News