kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,14   0,84   0.09%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batavia Prosperindo Aset Manajemen prediksi IHSG ada di 5.000-5.350 pada akhir 2020


Kamis, 18 Juni 2020 / 04:00 WIB
Batavia Prosperindo Aset Manajemen prediksi IHSG ada di 5.000-5.350 pada akhir 2020


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah volatilitas pasar akibat Covid-19, Batavia Prosperindo Aset Manajemen memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun 2020 bakal ditutup di kisaran 5.000 - 5.350. Asal tahu saja, IHSG pada akhir tahun lalu ditutup di level  6.299,53. 

Presiden Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menjelaskan prediksi tersebut sejalan dengan tiga hal yang menjadi fokus pasar yaitu perkembangan Covid-19, stimulus global dan tensi perang dagang. 

Pertama, terkait perkembangan Covid-19, dia melihat pasar akan optimistis dengan perkembangan vaksin yang sedang dalam tahap uji-coba dan mendapatkan izin produksi sehingga diprediksi mulai bisa didistribusikan pada kuartal IV-2020 seperti CanSino dan Moderna. "Ketika pasar mendengar perkembangan vaksin, ini bisa memulihkan ekonomi dan optimisme," jelasnya.

Baca Juga: Asing jual bersih, IHSG naik tipis 0,03% ke 4.987 pada akhir perdagangan Rabu (17/6)

Dengan perkembangan itu, konsensus memprediksi pemulihan global bakal terlaksana pada kuartal I-2021. Pada saat itu kondisi tersebut, ekonomi dunia akan kembali seperti pada tahun 2019. "Dengan asumsi tidak ada gelombang kedua di beberapa negara," jelasnya.

Kedua, terkait pemulihan global diprediksi dapat dipercepat dengan stimulus yang diberikan oleh berbagai negara. Saat ini bank sentral AS, Eropa dan Jepang telah menggelontorkan stimulus mencapai US$ 15,77 triliun per Februari 2020. Ketiga bank sentral tersebut juga berencana untuk memberi tambahan stimulus hingga US$ 11,85 triliun hingga akhir 2021. 

AS sebagai ekonomi terbesar juga telah memperluas neraca keuangannya sebesar US$ 3 triliun menjadi US$ 7,1 triliun. Dan saat ini AS tengah menunggu persetujuan stimulus hingga US$ 3 triliun. "Stimulus global ini jauh lebih besar dari 2008," imbuhnya. 

Ketiga, mengenai tensi perang dagang AS-China yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Terutama karena kekalahan Hongkong serta China yang disalahkan oleh AS terkait penyebaran Covid-19. 

Baca Juga: Bergerak volatil, IHSG naik 0,22% di awal perdagangan Rabu (17/6)

Survei menunjukkan AS memiliki pandangan negatif terhadap China dan melihat kekuatan China terhadap perdagangan AS menjadi sebuah ancaman. Hal ini bakal meningkatkan risiko besar bagi perang dagang 2.0. 

Apalagi progres kesepakatan pertama di kuartal I-2020 masih rendah yakni kurang dari 12% dari kesepakatan US$ 200 miliar. "Terutama karena penurunan harga minyak mentah dan disrupsi ekonomi Covid-19," jelasnya. 

Dari dalam negeri, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran -0,4% hingga 2,3% dari prediksi awal tahun 5,3%. Sementara itu defisit APBN diprediksi bakal mencapai 6,3% dari GDP dari yang semula ditargetkan 2,2%. Di mana pemerintah memberi stimulus Covid-19 Rp 677,2 triliun atau mencapai Rp 767 triliun dengan kompensasi bagi BUMN. 

Dengan kondisi tersebut, Batavia memprediksi Bank Indonesia (BI) masih memiliki peluang memangkas suku bunga hingga dua kali tahun ini dengan melihat pergerakan rupiah. Sementara pertumbuhan ekonomi bakal di kisaran -0,5% hingga 0,5%. Sementara itu pertumbuhan EPS diprediksi terkontraksi -17% hingga -23% terdampak Covid-19.

Baca Juga: Saham big cap: Geser UNVR, TLKM naik ke urutan tiga emiten big cap

Dengan prediksi tersebut, Lilis menyarankan investor untuk tetap memperhatikan saham big caps dan bisa melihat saham dengan kapitalisasi kecil serta menengah yang memiliki kinerja solid. 

Dia juga menyarankan sektor seperti bahan konsumsi pokok, toll, dan telekomunikasi. Apalagi saat ini IHSG rata-rata diperdagangkan dengan PER 13,7 kali dan masih berpotensi meningkat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×