kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baru delapan emiten yang merespon kebijakan OJK


Senin, 31 Agustus 2015 / 14:39 WIB
Baru delapan emiten yang merespon kebijakan OJK


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sepekan sudah relaksasi kebijakan buyback tanpa persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) berlaku. Hingga ini, kurang dari 10 emiten yang sudah memanfaatkan regulasi untuk mendongkrak saham tersebut.

Diantara emiten-emiten itu, tidak satu pun merupakan perusahaan BUMN. Mereka adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA).

Kemudian, ada PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), serta PT Ciputra Property Tbk (CTRP). Suryanto, Direktur Ramayana mengatakan, pihaknya sudah bergerak masuk ke pasar pada 26 Agustus-28 Agustus 2015.

Emiten ritel ini telah membeli kembali sahamnya sebanyak 11,34 juta saham. "Jumlah transaksi sebesar Rp 6,88 miliar, tidak termasuk biaya transaksi," ujarnya dalam laporan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Informasi saja, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 400 miliar untuk aksi dongkrak saham ini.

Ketika manajemen melakukan buyback, harga saham RALS sempat terdongkrak dari Rp 585 per saham pada penutupan 25 Agustus 2015 ke level Rp 600 per saham pada penutupan 26 Agustus 2015. Kenaikan harga saham berlanjut hingga 28 Agustus 2015 ke posisi Rp 615 per saham.

ACES juga sudah merealisasikan rencana buyback-nya dengan membeli 1,6 juta saham pada 27 Agustus-28 Agustus 2015. Total dana yang dikeluarkan untuk aksi tersebut ditambah biaya transaksi sekitar Rp 961,2 juta. ACES menyiapkan dana sebesar Rp 34,37 miliar untuk buyback. Berarti, perseroan masih memiliki amunisi sebesar Rp 33,4 miliar untuk menahan penurunan harga saham ke level yang lebih dalam.

Pada penutupan perdagangan 26 Agustus 2015, saham ACES naik tipis dari Rp 600 ke level Rp 605 per saham. Namun, pada 28 Agustus 2015, harga sahamnya kembali merosot ke level Rp 600 per saham. Jika tidak dibantu dengan buyback, ditengarai penurunan bisa lebih tajam.

Hingga kini, belum ada emiten BUMN yang mengumumkan secara resmi akan merealisasikan rencana buyback. Padahal, sejatinya, dengan kebijakan tersebut, IHSG bisa terangkat lebih cepat mengingat emiten-emiten BUMN ini bisa menjadi penggerak indeks. Harga saham-saham BUMN ini tidak kalah terperosoknya dengan yang lain.

Tetapi, setelah Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, BUMN siap melakukan buyback dengan amunisi dana mencapai Rp 10 triliun, saham-saham BUMN kembali terbang. Sabda ini cukup mampu mendongkrak harga saham emiten pelat perah yang ada di BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×