Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kehadiran Generative Artificial Intelegence atau Kecerdasan Buatan Generatif (Gen-AI) akan membawa layanan investasi di Indonesia menuju ke level selanjutnya.
Country Director Google Cloud Indonesia Fanly Tanto memandang, Gen-AI mampu memproses dan menganalisis informasi dalam skala besar, memahami bahasa manusia, belajar dari data, dan menghasilkan output yang kreatif dan inovatif.
Baca Juga: Bareksa-Kontan Fund Night 2024: Apresiasi bagi Industri Reksadana Indonesia
Di instrumen investasi, Gen-AI dapat membantu menyediakan layanan yang lebih personal bagi nasabah, mulai dari rekomendasi produk investasi yang disesuaikan dengan profil risiko d tujuan keuangan, hingga memberikan nasihat keuangan yang relevan dengan kebutuhan mereka.
“Gen-AI dapat mengotomatiskan berbagai tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti customer service, analisis pasar, dan manajemen portofolio. Hal ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya,” kata Fanly dalam acara 8th Bareksa-Kontan Fund Night 2024, Selasa (26/11).
Adapun Bareksa-Kontan Fund Night 2024 merupakan acara penghargaan tahunan untuk produk Reksadana juara dan Manajer Investasi (MI) terbaik yang menunjukkan performa terapik di sepanjang tahun 2024. Acara penganugerahan Bareksa-Kontan rutin diadakan setiap tahunnya, sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017.
Baca Juga: Ajang 8th Bareksa-Kontan Fund Awards 2024 Digelar Hari Ini, 42 Reksadana Raih Jawara
Di samping itu, Bareksa-Kontan Fund Night tahun 2024 mengadakan diskusi yang bertemakan "Reinventing Indonesia's Wealth Tech with Gen-AI". Diskusi tersebut membahas peran teknologi AI dalam transformasi industri wealth management dan e-investment di Indonesia.
Fanly menjelaskan, Gen-AI dapat meningkatkan pengalaman nasabah melalui interaksi yang lebih personal, informasi yang lebih lengkap dan akses yang lebih mudah ke layanan keuangan.
Sehingga, Gen-AI memungkinkan pengembangan produk dan layanan wealth tech yang inovatif, seperti robo advisor yang lebih canggih dan platform investasi yang lebih interaktif.
CEO PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) Susanto Djaja menggarisbawahi soal pentingnya regulasi yang mendukung inovasi. Hal itu mengingat para penyedia layanan keuangan, khususnya fintech, perlu memahami dan mematuhi regulasi yang ada di Indonesia.
MTDL optimistis pemerintah Indonesia akan segera merumuskan regulasi yang tepat untuk Gen-AI, sehingga teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Namun tentunya diharapkan regulasi tetap melindungi kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Suku Bunga Dipangkas, STAR Asset Management Lihat Peluang Cerah Sektor Perbankan
‘’Privasi dan keamanan data menjadi semakin krusial di era digital, terutama dengan diberlakukannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP),’’ jelas Susanto dalam kesempatan yang sama.
Merespons hal tersebut, Metrodata telah mengambil langkah strategis dengan membentuk perusahaan joint venture bernama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI) bersama FPT IS Company Limited (FPT) pada 23 September 2024. FMI akan fokus pada pengembangan layanan keamanan siber dan AI.
Namun, Susanto mengingatkan bahwa teknologi AI tidak bisa menjamin hasil investasi seorang nasabah. Fungsi AI dalam investasi seharusnya dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi produk investasi seperti mengetahui PBV suatu saham dan bukan prediksi.
‘’AI belum bisa memprediksi ke depan seperti kalau ada covid itu belum bisa. AI itu machine learning yang mempelajari data historis,’’ imbuh Sutanto.
Baca Juga: Balik Arah, Reksadana Saham Pimpin Penguatan Sepekan, Ini 5 Terbaiknya
Fanly menambahkan bahwa AI dalam investasi perlu dipahami bukanlah untuk memberikan rekomendasi investasi. Namun, pemanfaatan Artificial Intelegence lebih dipergunakan untuk menyajikan informasi produk investasi.
Dia menjelaskan, Google sendiri memiliki Responsible AI yakni salah satu prinsip dalam pengembangan teknologi Artificial Intelegence. Ini artinya AI yang dikembangkan Google seperti Gemini bertanggung jawab memberikan jawaban yang sesuai dengan input dari berbagai data-data.
Berbagai data yang diinput ke dalam Responsible AI tersebut bisa mencapai ribuan hingga jutaan sumber. Secara teknis, Gemini AI memiliki 2 juta token yang artinya bisa memasukkan ribuan buku, video dan berbagai sumber lainnya.
Kemudian, input Gemini AI tersebut akan mengeluarkan informasi atau insight. Salah satu bentuk informasi yang bisa ditunjukkan Gemini AI seperti persentase mayoritas dan minoritas terhadap suatu produk investasi tertentu.
‘’Jadi dari insights itu kita tidak memberikan rekomendasi, yang kita berikan adalah informasi atau insights. Nah dari insights tersebut, kemudian dielaborasi oleh fund manager dan ditentukan hasil dari insight ribuan data itu. Pada akhirnya, keputusan investasi akan ditentukan oleh manusia karena memiliki intuisi selaku fund manager,’’ tutur Fanly.
Baca Juga: Prospek Bisnis Kontrak Pengelolaan Dana di Sejumlah Manajer Investasi Masih Positif
Co-Founder & CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra mengamati bahwa keberadaan Gen-AI bisa membantu nasabah mengoptimalkan imbal hasil investasi mereka. Pelaku industri wealth-tech bisa semakin mengoptimalkan kedalaman dan ketajaman advisory kepada nasabah mereka.
Karaniya menjelaskan, penggunaan teknologi AI bisa mengubah lanskap dunia investasi dengan cara-cara yang belum pernah kita alami sebelumnya, baik untuk membantu satu per satu investor menyusun strategi investasi, pengetahuan dan kemampuan membuat keputusan investasi, analisis data pasar, hingga manajemen portofolio dan risiko investasi.
Dengan begitu, AI bisa membantu investor membuat keputusan investasi lebih cepat dan akurat, agar bisa meraih keuntungan lebih maksimal.
‘’Inovasi implementasi AI untuk dunia investasi juga bisa membantu otoritas dalam semakin meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat. Investor ritel pemula bisa memanfaatkan teknologi AI sebagai alat edukasi mereka dalam berinvestasi,’’ ujar Karaniya.
Karaniya turut mengucapkan selamat kepada para manajer investasi dan produk reksadana terbaik dalam ajang 8th Bareksa-Kontan Fund Award 2024. Apresiasi tersebut diberikan atas kontribusi MI terutama dalam mendorong pertumbuhan investasi di Indonesia.
Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Catat Kinerja Tertinggi, Infovesta Beberkan Sentimennya
Managing Director Kontan, Cipta Wahyana, mengungkapkan bahwa Kontan dan Bareksa secara konsisten telah bekerja sama menggelar ajang penghargaan untuk pelaku industri reksadana tanah air.
Acara tahunan ini semata-mata menjadi wujud dari kesamaan misi Kontan dan Bareksa yang meyakini bahwa masyarakat Indonesia pasti akan mengikuti perkembangan negara lain yang telah masuk ke era Investing Society, beralih dari era Saving Society.
Terkait implementasi AI dalam reksadana, Cipta mengharapkan kehadiran AI tidak hanya menjadi gimik, namun bisa menjadi nilai tambah bagi produk reksadana yang ditawarkan. Pemanfaatan teknologi AI yang dikombinasikan dengan kemampuan analisis para MI diharapkan bisa menciptakan produk reksadana dengan imbal hasil optimal.
‘’Kami sebagai media terus terang excited menyambut tren AI. Kami ingin melihat tren AI diadopsi oleh teman di industri keuangan khususnya di Manajer Investasi,’’ ungkap Cipta dalam acara yang sama.
Direktur Star Asset Management (STAR AM), Susanto Chandra menuturkan bahwa Star AM senang menjadi salah satu finalis dalam acara penghargaan Bareksa-Kontan edisi ke-8. Analisis fundamental menyeluruh secara reguler dianggap menjadi kunci dari keberhasilan Star AM.
Ajang penghargaan industri reksadana ini dipandang menjadi bentuk apresiasi bagi para MI dalam memberikan produk yang terbaik kepada para nasabah. Selain itu, penghargaan dapat menjadi standar baru untuk terus menciptakan instrumen investasi yang terbaik.
Baca Juga: Bukannya Beri Untung, Kinerja Reksadana Saham Ini Malah Melorot, Bahkan Hingga 98%
‘’Tentunya kami sangat senang bisa dapat penghargaan dari Bareksa-Kontan yang menjadi bentuk apresiasi dalam memberikan yang terbaik kepada para nasabah kami,’’ kata Susanto saat ditemui Kontan.co.id.
Di samping itu, Susanto menilai, tema diskusi kali ini terkait peran teknologi AI dalam investasi sangat menarik karena membantu para pelaku industri. Star AM menjadi salah satu Manajer Investasi yang juga memanfaatkan AI seperti dalam mencari rekomendasi saham untuk komposisi produk reksadana luar negeri.
‘’Pada reksadana dolar, kami gunakan AI untuk membantu rekomendasi saham apa saja yang bisa masuk portofolio. Proses dari AI itu membantu analisa kami untuk selanjutnya tim kami melakukan filter, baru nanti masuk ke portofolio produk,’’ sambung dia.
Selain Star AM, manajer investasi (MI) lainnya yang mendapatkan penghargaan dalam acara 8th Bareksa-Kontan Fund Night yakni BNP Paribas AM, Trimegah AM, Majoris AM, Eastpring Investment Indonesia, Capital AM, Sucor AM, Avrist AM, Mega AM, Setiabudi Investment Management, Batavia Prosperindo AM, serta Mandiri Manajemen Investasi.
Selanjutnya: Sebulan Minus 1,96%, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (27 November 2024)
Menarik Dibaca: Cara Mematikan Fitur Kontrol Orangtua di iPhone untuk Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News