kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Saham INCO Melaju 5,52% saat IHSG Ditutup di Zona Merah, Cek Sentimen Positifnya


Kamis, 07 Agustus 2025 / 03:40 WIB
Saham INCO Melaju 5,52% saat IHSG Ditutup di Zona Merah, Cek Sentimen Positifnya
ILUSTRASI. Salah satu saham top gainers LQ45 pada Rabu (6/8/2025) adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang melaju 5,42%. ANTARA FOTO/Basri Marzuki


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Chelsea Anastasia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 11,43 poin atau 0,15% ke 7.503,75 pada penutupan market Rabu (6/8/2025).

Data RTI menunjukkan, sebanyak 320 saham naik, 270 saham turun dan 215 saham tak berubah posisi.

Sejumlah sektor yang mencatatkan pelemahan terbesar antara lain sektor barang konsumen non siklikal yang turun 1,01%, sektor infrastruktur naik 0,54% dan sektor infrastruktur yang naik 0,27%.

Meski indeks memerah, namun, sejumlah saham berhasil ditutup di zona positif dan menjadi penopang IHSG agar tak turun lebih dalam.

Salah satu saham top gainers LQ45 kemarin adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang melaju 5,42%. Saham INCO berada di posisi teratas top gainers LQ45. 

Berikut adalah rincian pergerakan saham INCO pada Rabu kemarin:

  • Harga pembukaan: Rp 3.690
  • Harga tertinggi: Rp 3.890
  • Harga terendah: Rp 3.700
  • Harga penutupan: Rp 3.890

Baca Juga: Saham UNVR Masuk 3 Besar Top Losers LQ45, Kinerja Buruk jadi Biang Keroknya

Sentimen yang mempengaruhi saham INCO

Pergerakan positif saham INCO sejalan dengan kinerja perusahaan pada kuartal II 2025 yang menunjukkan perbaikan.

Peningkatan volume produksi nikel menjadi salah satu faktor utamanya.

Produksi nikel dalam matte perseroan pada kuartal kedua ini mencapai 18.557 ton. Ini meningkat 9% dibandingkan kuartal I-2025 yang tercatat sebesar 17.027 ton. 

Pendapatan INCO juga melonjak 6,6% menjadi US$ 220,2 juta, dibandingkan kuartal I-2025 di level US$ 206,5 juta. Capaian ini didukung kenaikan harga yang moderat dan volume pengiriman yang lebih tinggi.

Rinciannya, rata-rata penjualan nikel matte pada kuartal-II 2025 mencapai US$ 12.091 per ton, meningkat tipis 1,33% dari US$ 11.932 pada kuartal sebelumnya.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia Hasan Barakwan & Jeffrosenberg Chenlim menyebut kenaikan harga jual rata-rata (ASP) nikel matte memang menjadi salah satu faktor yang mendorong laba INCO. 

Baca Juga: Ada BBRI & BBCA, Cek Saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Terkoreksi, Rabu (6/8)

“Laba INCO akan stabil di kuartal II-2025, seiring harga jual rata-rata (ASP) nikel matte naik sekitar 1,4%,” ujar Hasan dalam riset 22 Juli 2025.

Hasan memproyeksikan, kinerja cerah dari perseroan tak berhenti di kuartal kedua. 

“Peningkatan kinerja yang lebih signifikan akan terjadi pada kuartal III-2025, seiring lonjakan penjualan bijih nikel,” imbuhnya.

Namun, ia tetap menyarankan investor untuk mencermati risiko penurunan harga nikel di London Metal Exchange (LME).




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×