Reporter: Riska Rahman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mendapat restu restrukturisasi dari pemegang saham, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) siap menggelar ekspansi usaha. Manajemen ELTY optimistis kinerja pada tahun ini bisa tumbuh lebih baik.
Bakrieland mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini. Jumlah tersebut lebih tinggi 42,86% daripada capex tahun lalu senilai Rp 700 miliar.
Sebagian besar atau 70% pendanaan capex akan berasal dari kas internal. Adapun sisanya 30% akan diperoleh dari pinjaman bank.
ELTY akan menggunakan dana capex untuk membangun sejumlah proyek di beberapa daerah. "Di antaranya Bogor, Yogyakarta, Lampung, Surabaya dan kawasan Jakarta Timur," ujar Direktur Utama ELTY Ambono Januarianto, Jumat (19/1).
Namun, jumlah belanja modal itu tidak termasuk dana untuk proyek township dan city property di Surabaya dan Jakarta. Di proyek ini, ELTY telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan pemodal asal Tiongkok, yakni China Construction First Group (CCFG), yang akan bertindak sebagai kontraktor dan mendanai kedua proyek tersebut.
Dalam kemitraan ini, CCFG sepakat mendanai kedua proyek dengan plafon US$ 1 miliar, setara Rp 13 triliun, di lahan milik ELTY. Dana itu akan digunakan untuk membiayai konstruksi proyek township di Surabaya dan proyek city property di Jakarta. "Selain mendanai proyek konstruksi, CCFG akan berperan sebagai pengembang untuk dua proyek ini," ujar Ambono.
Proyek township di Surabaya tersebut akan berdiri di dua lokasi dengan luas total lahan 500 hektare. Lahan itu sepenuhnya milik ELTY. Di lokasi itu, kelak CCFG dan ELTY menggarap proyek perumahan dan apartemen. Proses pembebasan lahan telah rampung seluas 300 ha.
Manajemen ELTY optimistis kinerja keuangannya bakal meningkat pada tahun ini. Sepanjang 2018, emiten Grup Bakrie ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% year-on-year (yoy).
Sepanjang tahun lalu, ELTY menargetkan pendapatan menanjak 15%-20% menjadi sekitar Rp 1,94 triliun–Rp 2,03 triliun. Dengan asumsi itu, maka tahun ini ELTY berpotensi mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,64 triliun.
Pada Rabu (17/1) lalu, rapat umum pemegang saham (RUPS) menyetujui rencana ELTY menerbitkan waran dalam rangka restrukturisasi utang US$ 155 juta atau Rp 3,9 triliun. ELTY akan menerbitkan 2,52 miliar unit waran.
Harga saham ELTY kemarin masih bertahan di level Rp 50 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News