Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Bahana menilai PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan sedikit lebih sulit membebankan seluruh beban kenaikan cukai ini kepada konsumennya, sebab produksi rokok GGRM masih lebih dominan untuk kalangan menengah ke bawah.
Baca Juga: Cukai Rokok Naik, Ini Revisi Rekomendasi dan Target Harga Saham GGRM dan HMSP
Sementara itu, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) akan sedikit lebih leluasa menaikkan harga rokoknya karena portofolio produknya lebih berimbang. Oleh karena itu, Bahana merekomendasikan investor untuk beli saham HMSP dengan target harga Rp 4.150 per saham sebagai pilihan terbaik.
Di samping itu, HMSP dinilai memiliki arus kas yang lebih sehat untuk menopang dividen. Rekomendasi beli juga diberikan kepada GGRM dengan target harga Rp 90.200 per saham.
"Saat ini harga saham rokok secara valuasi sudah cukup atraktif, namun tekanan dan ketidakpastian masih akan ada hingga pemerintah mengeluarkan PMK detailnya," ucap Giovanni.
Sebagai informasi, kenaikan tarif cukai ini menurut pemerintah bertujuan untuk mengurangi konsumsi rokok nasional, meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi rokok ilegal, dan mendorong kenaikan pendapatan negara.
Baca Juga: Tarif cukai dinaikkan, Bea Cukai optimistis redam peredaran rokok ilegal
Bahana tidak melihat kenaikan tarif cukai di atas 20% ini masih akan berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News