Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bahana Securities memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menuju level 6.000 poin pada 2017 atau meningkat sekitar 13 % dibanding harga penutupan tahun lalu sebesar 5.296 poin.
"Dengan berbagai optimisme dalam perekonomian versi Bahana Securities, IHSG bakal melesat hingga 6.000 pada tahun ini," papar Kepala Riset dan Strategi Bahana Securities, Harry Su, Senin (9/1).
Dalam riset terkini, lanjut dia, Bahana memperkirakan ekonomi 2017 bakal tumbuh 5,3 %, lebih tinggi dari target pemerintah yang hanya mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 %.
Pertumbuhan sebesar itu, ia menjelaskan, dengan asumsi Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, sehingga daya beli masyarakat akan tetap terjaga kuat.
Ia menambahkan bahwa belanja pemerintah diperkirakan juga menjadi katalis bagi perekonomian nasional, setelah pemerintah sukses dengan program amnesti pajak serta membaiknya harga komoditas di pasar global yang dapat memberi dampak positif bagi ekspor Indonesia.
Meski ada tekanan dari rencana kenaikan tarif listrik, namun inflasi masih akan terjaga di bawah level 4 % sepanjang 2017, sedangkan selisih suku bunga obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun dengan suku bunga US t-bills diperkirakan masih akan stabil sekitar 550 basis poin.
Meski The Fed akan menaikkan suku bunga pada tahun ini, sehingga Bank Indonesia (BI) masih punya ruang untuk memotong suku bunga selama dinamika inflasi dan stabilitas keuangan masih bisa tetap terjaga.
"Bahana memperkirakan rata-rata inflasi sepanjang 2017 akan berada pada kisaran 3,7 %, sudah dengan asumsi adanya kenaikan tarif listrik," papar Harry Su.