Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lunglai mengawali pekan ini, Senin (21/11). Mengacu RTI, indeks berakhir terkoreksi 0,42% atau 21,790 poin ke level 5.148,319.
Ada 167 saham bergerak turun, 129 saham bergerak naik, dan 108 saham stagnan Perdagangan hari ini melibatkan 10,95 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,77 triliun.
Tujuh dari 10 indeks sektoral membebani perdagangan IHSG. Sektor perdagangan memimpin penurunan 0,89%. Sedangkan, sektor pertambangan paling tinggi penguatannya 1,21%.
Aksi jual investor asing turut menyeret arah IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 120,804 miliar dan Rp 141,535 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 5,43% ke Rp 610, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 3,69% ke Rp 3.910, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun 3,57% ke Rp 8.775.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Elnusa tbk (ELSA) naik 3,90% ke Rp 426, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 3,01% ke Rp 1.710, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 2,00% ke Rp 1.530.
"Sentimen IHSG masih dipengaruhi sentimen global, sehingga hal itu dapat mempengaruhi laju IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Menurutnya, sentimen seputar potensi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat masih membayangi pelaku pasar saham di dalam negeri.
"Ekspektasi yang kian menguat pada kenaikan suku bunga the Fed, bisa membuat pasar bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, stabilitas makroekonomi dalam negeri yang masih tetap terjaga, yang tercermin dari inflasi yang rendah dan defisit transaksi berjalan yang terkendali diharapkan dapat menahan tekanan IHSG.