Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) berencana membangun pabrik kelapa sawit baru serta pabrik pengolahan edamame. Perusahaan menyiapkan dana investasi hingga US$ 30 juta untuk ekspansi tersebut.
Direktur Keuangan ANJT Lucas Kurniawan mengatakan, nilai investasi untuk pabrik kelapa sawit sekitar US$ 23 juta. Pembangunan pabrik ini sudah dimulai sejak September lalu.
Pabrik berkapasitas 90 ton per jam ini diharapkan rampung pada kuartal III-2019 mendatang, bersamaan panen perdana tandan buah segar (TBS) di perkebunan kelapa sawit ANJT Papua Barat.
Selain membangun pabrik kelapa sawit baru, ANJT juga akan membangun fasilitas pengolahan edamame di Jawa Timur. Dengan pembangunan fasilitas ini, perusahaan ini bisa mengolah edamame segar menjadi edamame beku untuk bisa diekspor ke luar negeri. "Nilai investasi untuk pabrik pengolahan edamame ini kurang lebih US$ 6,4 juta," ujar Lucas di Jakarta, Selasa (14/11).
Fasilitas pengolahan ini diharapkan bisa selesai pada kuartal ketiga tahun depan. Pengiriman perdana ekspor edamame beku pun diprediksi akan mulai dilakukan pada semester pertama 2019.
Tapi pada tahun depan, ANJT tak memasang target terlalu tinggi. Direktur Utama ANJT Istini Tatiek Siddharta mengatakan, volume produksi crude palm oil (CPO) ditargetkan sebesar 200.000 ton pada 2018. "Kondisi cuaca diharapkan mendukung peningkatan volume produksi," ujar dia.
Sementara itu, hingga akhir tahun ini, ANJT menargetkan produksi CPO bisa mencapai 211.000 ton. Sedangkan produksi TBS mencapai 738.000 ton dan produksi inti sawit atau palm kernel mencapai angka 31.874 ton.
Meningkatnya produksi kelapa sawit, membuat pendapatan ANJT ikut naik pada kuartal III-2017. Pendapatan ANJT meningkat 19,8% year on year (yoy) menjadi US$ 109,01 juta. ANJT juga berhasil meraup laba hingga US$ 39,91 juta atau tumbuh 525,5% yoy.
Kenaikan laba fantastis ini ditopang oleh pendapatan tambahan dari hasil penjualan aset dan divestasi anak usaha ANJT. Salah satunya, penjualan 10,87% kepemilikan saham di PT Agro Muko dan kepemilikan saham di PT Darajat Geothermal Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News