kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Austindo melepas Darajat Geothermal ke Star Energy


Selasa, 17 Oktober 2017 / 19:24 WIB
Austindo melepas Darajat Geothermal ke Star Energy


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) merampungkan penjualan seluruh investasi di PT Darajat Geothermal Indonesia. Aksi penjualan rampung pada September 2017. Star Energy Geothermal (Darajat-Salak) BV dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi pembeli aset senilai US$ 30,14 juta itu.

Lucas Kurniawan Direktur Keuangan ANJT menyatakan, sejak bulan Oktober 2017 kontribusi dari segmen energi terbarukan hanya berasal dari pembangkit listrik tenaga biogas di Pulau Belitung. Sayangnya, kontribusi penjualan tersebut juga masih rugi. "Terutama disebabkan tarif pembelian listrik oleh PLN, masih jauh di bawah dari biaya pokok penyediaan (BPP) pembangkitan untuk wilayah Belitung," terang Lucas kepada KONTAN, belum lama ini.

Lebih lanjut Lukas menyatakan BPP Pembangkitan untuk Pulau Belitung untuk tahun 2016 yang diterbitkan pada 15 Maret 2017 adalah Rp 1.619 per KWH. Sedangkan tarif pembelian yang dikenakan PLN kepada ANJT adalah Rp 975 per KWH. Ketimpangan harga inilah yang membuat bisnis energi terbarukan ANJT menjadi kurang bergairah.

Dalam laporan keuangan perusahaan kuartal II-2017, ANJT menyebut, pendapatan segmen bisnis konsesi jasa berupa energi terbarukan selama semester I-2017 hanya menyumbang sebesar US$ 3,17 juta. Capaian ini turun dari pendapatan periode yang sama tahun lalu, yakni US$ 3,19 juta.

Sebagai catatan, sebelumnya kepemilikan ANJT pada Darajat Geothermal Indonesia adalah 99,99%. Darajat Geothermal memiliki lokasi usaha di Darajat, Jawa Barat dengan tahun operasi komersial mulai 1998. Sementara itu, anak usaha ANJT lainnya dibidang energi yakni PT Austindo Aufwind New Energy (AANE).

AANE memiliki lokasi usaha di Belitung dan beroperasi sejak 2013. Kepemilikan ANJT pada perusahaan ini mencapai 99,18%.

Selain efisiensi dengan melepas aset Darajat Geothermal, ANJT juga menghentikan penjualan bisnis tembakau. Pasalnya, kontribusi bisnis produk tembakau sangat tidak signifikan. ANJT menghentikan sejak tahun 2015.

Namun ANJT masih mencatat pendapatan dari penjualan tembakau. Produk itu merupakan hasil olahan tahun 2015. "Pada akhir tahun 2017, hampir seluruh persediaan tembakau kami akan telah terjual," terang Lucas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×