Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk siap melakukan penawaran saham umum perdana alias initial public offering (IPO). Rencananya, Atlas Resources bakal melepas sekitar 25% sahamnya ke publik atau sekitar 783,333 juta saham. Adapun nilai nominalnya sebesar Rp 200.
Dalam prospektus yang dikeluarkan perusahaan, 40% dana hasil IPO ini akan digunakan untuk biaya belanja modal berkaitan dengan infrastruktur dan pengembangan fasilitas penunjang wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Hub Muda, seperti pembebasan lahan dan penggunaan jalan.
Selain itu, sebanyak US$ 25 juta akan digunakan untuk membayar biaya kompensasi atas restrukturisasi kontrak pemasokan batubara selama umur tambang kepada Noble menjadi kontrak pemasaran dan penjualan baru batubara. Sedangkan sebanyak 27,5% dari dana IPO akan digunakan untuk akuisisi wilayah IUP tambahan dan peningkatan kepemilikan pada anak perusahaan dan usaha yang berhubungan dengan pertambangan. Dan sisa dana lainnya untuk membiayai modal kerja antara lain inventaris batubara, piutang dan biaya operasional perusahaan.
Selain melakukan penawaran umum saham perdana, terdapat juga rencana penjualan saham oleh pemegang saham melalui penawaran terbatas. Pemegang saham penjual adalah Abdi Andre yang saat ini menguasai 38,3% saham Atlas. Abdi Andre akan menjual sebanyak-banyaknya 4,96% saham yang setara 155,290 juta saham. Penjualan saham tersebut akan dilakukan kepada pihak tertentu di luar wilayah Indonesia.
Perusahaan batubara yang mengoperasikan tambang di Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Papua ini akan melakukan penawaran umum saham 21-25 Oktober. Adapun tanggal efektif penawaran saham perdana perseroan tercatat per 20 Oktober. Perusahaan telah menunjuk PT UBS Securities Indonesia dan PT Indo Premier Securities bertindak penjamin pelaksana emisi efek perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News