Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I tahun 2024. Pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp 10,31 triliun, naik 9,83% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,39 triliun.
Pendapatan ini didominasi oleh segmen minyak sawit dan turunannya sebesar Rp 9,63 triliun, disusul produk inti sawit sebesar Rp 643,60 miliar, dan segmen lainnya sebesar Rp 32,29 miliar.
Meskipun beban pokok pendapatan juga meningkat dari Rp 8,36 triliun menjadi Rp 9,02 triliun, laba bruto AALI tetap naik 24,93% yoy menjadi Rp 1,28 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan tercatat sebesar Rp 501,04 miliar, naik 26,64% dari sebelumnya Rp 367,57 miliar.
Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Bakal Jadi Anggota RSPO, Simak Rekomendasi Sahamnya
Menurut Fenny Sofyan, Vice President Investor Relation & Public Affairs AALI, peningkatan kinerja ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) minyak sawit mentah (CPO) yang mencapai 7,9% dibanding tahun lalu, serta peningkatan volume penjualan CPO sebesar 5,1%.
Meski demikian, produksi tandan buah segar (TBS) AALI turun 7% yoy akibat dampak cuaca panas dari fenomena El Nino. Namun, perusahaan optimistis bahwa inisiatif yang telah disiapkan untuk semester II akan membantu menjaga target produksi.
Kiswoyo Adi Joe, Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, menyebutkan bahwa kenaikan harga CPO menjadi faktor utama yang mendongkrak kinerja AALI. Meskipun produksi menurun, harga jual yang tinggi tetap menopang laba perusahaan.
Pandhu Dewanto, analis Investindo Nusantara Sekuritas, menambahkan bahwa fluktuasi harga CPO dan cuaca ekstrem berpengaruh signifikan terhadap kinerja AALI.
Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Putuskan Tebar Dividen 2023, Cek Besarannya
Meski begitu, dengan harga saham yang masih menarik dan rasio price to book value (PBV) sebesar 0,5x serta price to earning ratio (PER) sekitar 11,4 kali, potensi investasi jangka panjang dinilai masih terbatas.
Analis lain, William Wibowo dari Kanaka Hita Solvera, dan William Hartanto dari WH-Project, juga merekomendasikan beli untuk saham AALI dengan target harga masing-masing Rp 6.550 dan Rp 6.500 per saham, menyusul tren harga yang menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News