kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.471.000   2.000   0,14%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Astra Agro Lestari (AALI) Bakal Jadi Anggota RSPO, Simak Rekomendasi Sahamnya


Senin, 15 Juli 2024 / 05:00 WIB
Astra Agro Lestari (AALI) Bakal Jadi Anggota RSPO, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan telah resmi mendaftar sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan telah resmi mendaftar sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

CEO AALI, Santosa, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan keberlanjutan perusahaan untuk jangka panjang.

Santosa mengungkapkan bahwa proses ini telah dilakukan oleh AALI selama beberapa tahun terakhir. Dia berharap perusahaan dapat bergabung dengan RSPO yang memiliki standar keberlanjutan tertinggi dan diakui secara internasional.

Menurut Santosa, seluruh proses dan persyaratan pendaftaran telah dilengkapi oleh AALI dan tidak ada lagi hal yang diperlukan dari pihak mereka.

Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Bakal Segera menjadi Anggota RSPO

“Langkah selanjutnya ada di tangan RSPO. AALI berharap dapat segera melanjutkan ke tahap persiapan sertifikasi,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (12/7).

Namun, Santosa belum bisa memastikan berapa lama proses ini akan berlangsung hingga AALI benar-benar menjadi anggota RSPO.

Proses sertifikasi ini diakui akan memakan waktu yang cukup panjang, mengingat banyaknya unit operasional dan luasnya lahan yang dimiliki AALI.

“Berdasarkan pengalaman kami dengan sertifikasi ISPO, proses ini bisa memakan waktu beberapa tahun secara bertahap,” tuturnya.

Equity Research Analyst dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan, melihat upaya AALI untuk bergabung dengan RSPO dapat menjadi katalis positif jika dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan. Sebab, RSPO adalah lembaga yang diakui secara internasional.

“Diharapkan dengan sertifikasi RSPO ini, AALI bisa mendapatkan harga jual yang lebih premium, akses pasar yang lebih luas, efisiensi operasi yang lebih baik, dan akses permodalan yang lebih baik,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (12/7).

Namun, Darma menilai kinerja AALI masih belum terlalu baik. Penjualan AALI pada kuartal I 2024 hanya naik 0,81% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 4,79 triliun. Laba bersih AALI naik 2,59% yoy menjadi Rp 230,52 miliar di kuartal I 2024.

Baca Juga: Ekspor CPO Astra Agro Lestari (AALI) Masih Meningkat pada Kuartal I-2024

Dari sisi produksi, AALI masih akan menghadapi tantangan berat dari prediksi iklim. Cuaca panas atau kering diperkirakan akan melanda daerah produsen utama kelapa sawit, seperti Sumatera dan Kalimantan, pada bulan Juli hingga Agustus.

“Diharapkan ada kenaikan produksi setelah bulan Juli-Agustus, ketika curah hujan diharapkan meningkat,” paparnya.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, melihat bahwa bergabungnya AALI dengan RSPO menunjukkan komitmen perusahaan terhadap bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Hal ini akan diperhatikan oleh para investor, terutama yang peduli pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), sehingga secara otomatis meningkatkan reputasi perusahaan,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (14/7).

Selain itu, sertifikasi RSPO akan membuka peluang bagi AALI untuk memiliki akses pasar internasional yang lebih luas. Saat ini, produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sering menghadapi penolakan dari pasar Eropa yang menuntut aspek ESG dan sertifikasi RSPO.

“Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan di masa mendatang dengan produk yang siap bersaing dengan minyak olahan lain yang harganya lebih mahal,” ungkapnya.

 

Di sisi lain, pergerakan harga CPO yang relatif stagnan dan tingkat produksi yang stabil belum cukup untuk mendongkrak kinerja secara signifikan dalam jangka pendek. 

Selain itu, usia tanaman AALI yang sudah tua juga menjadi tantangan, karena memerlukan lebih banyak peremajaan untuk mendorong pertumbuhan.

“Saat ini, belum ada katalis kuat untuk membuat saham sektor kelapa sawit, termasuk AALI, menarik. Meskipun, secara valuasi saat ini masih relatif murah dibandingkan rata-rata historisnya,” tuturnya.

Baik Darma maupun Pandhu belum memberikan rekomendasi untuk saham AALI.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo, melihat pergerakan saham AALI ada di level support Rp 5.400 per saham dan resistance Rp 6.250 per saham. William merekomendasikan untuk membeli saham AALI dengan target harga Rp 6.250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×