kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Asing melepas posisi di obligasi negara


Rabu, 07 Februari 2018 / 08:30 WIB
Asing melepas posisi di obligasi negara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mulai angkat kaki dari surat berharga negara (SBN). Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, hingga 1 Februari lalu, kepemilikan asing terus turun. Bahkan, kepemilikan asing di SBN di awal Februari tinggal Rp 864,73 triliun.

Padahal sebelumnya, kepemilikan asing sempat mencetak rekor tertinggi di Rp 880,20 triliun, yakni di 23 Januari lalu. Jadi, bila dihitung dari rekor tersebut, sudah terjadi net sell Rp 15,47 triliun.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari lalu berpengaruh terhadap stabilitas kepemilikan dana asing di SBN. Sebab, selain membahas perkembangan suku bunga acuan AS, rapat tersebut menjadi penanda peralihan jabatan Gubernur The Federal Reserve dari Janet Yallen ke Jerome Powell. 

Hal ini membuat investor asing jadi lebih waspada. Akibatnya, terjadi aksi jual yang dilakukan investor asing. Indonesia Composite Bond Index sempat mengalami koreksi sepanjang pekan terakhir Januari. Saat itu, ICBI tercatat melemah 0,17% selama sepekan ke level 246,2231.

Selain itu, besarnya tekanan sentimen negatif membuat volatilitas di pasar obligasi dalam negeri pada akhir Januari lalu meningkat. Hasilnya, investor asing cenderung menginvestasikan dana pada seri-seri obligasi negara bertenor pendek dan menarik dana dari obligasi tenor panjang.

Meski begitu, analis menilai berkurangnya dana asing di SBN tidak berarti investor asing pergi dari pasar obligasi negara. "Ada beberapa surat utang yang jatuh tempo pada Januari kemarin, sehingga investor asing mengakhiri kegiatan investasinya," ujar Made, Selasa (6/2). 

Kepercayaan investor

Memasuki Februari, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar masih yakin investor asing akan kembali melakukan aksi beli SBN secara intens. Sebab, berakhirnya agenda FOMC akhir bulan lalu secara langsung meredakan tekanan eksternal yang menghantui pasar obligasi domestik.   

Menurut Anil, pasar obligasi Indonesia masih mendapat kepercayaan tinggi dari investor asing. Hal tersebut didukung tingkat inflasi yang stabil di level 3,25% pada Januari lalu. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017 lalu juga masih di kisaran 5,07%. 

Selain itu, Indonesia berpeluang mendapat kenaikan peringkat utang dari Moody’s Investor Service. "Pemerintah tinggal menjaga agar pergerakan rupiah agar tidak terus-terusan terkoreksi seperti yang terjadi belakangan ini," ungkap Anil.

Lebih lanjut, Made bilang, tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin, tidak akan terlalu mempengaruhi jumlah kepemilikan asing di SBN. Pasalnya, pasar obligasi dianggap cenderung lebih aman.

Analis menilai pasar obligasi dilindungi intervensi dari Bank Indonesia (BI), yang juga memegang SBN. "ICBI sebenarnya juga sempat ikut terkoreksi, tapi tidak terlalu signifikan, sehingga minat investor asing tidak berkurang," analisa Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×