Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) berpotensi kembali melemah pada perdagangan Selasa (6/2). Hal ini tidak lepas dari koreksi yang terjadi di pasar saham global sejak kemarin.
Namun, data pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2017 yang lebih baik dari ekspektasi, akan mampu menjaga harga SUN dari ancaman koreksi lebih dalam.
Analis Fixed MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, koreksi di pasar saham global dapat dimanfaatkan oleh investor dengan horizon investasi jangka panjang. Sebab, investor dapat melakukan pembelian SUN (buy on weakness) sehingga memperoleh imbal hasil yang menarik.
Sebelumnya, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS serta adanya aksi ambil untung oleh investor asing, mendorong kenaikan imbal hasil SUN pada perdagangan Senin (5/2). Kenaikan imbal hasil SUN juga didorong oleh kenaikan imbal hasil surat utang regional.
Sementara, penurunan volume perdagangan yang terjadi pada perdagangan kemarin, mengindikasikan pelaku pasar masih menahan diri dalam bertransaksi sembari menanti data cadangan devisa.
Perubahan tingkat imbal hasil pada perdagangan kemarin berkisar 1 - 10 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik antara 2-3 bps dengan harga turun hingga sebesar 11 bps.
“Secara teknikal, harga SUN untuk semua tenor masih mengalami tren penurunan dalam jangka pendek,” kata Made dalam riset.
Ia merekomendasikan seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, dan FR0072.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News