kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Aset reksadana makin tambun


Sabtu, 07 Januari 2017 / 11:20 WIB
Aset reksadana makin tambun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan, Petrus Sian Edvansa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana makin gemuk. Dengan kondisi pasar surat utang yang bullish di tahun lalu, dana kelolaan reksadana berbasis surat utang tumbuh paling kencang.

Berdasarkan data Infovesta Utama, total dana kelolaan reksadana di akhir 2016 mencapai Rp 328,65 triliun. Jumlah tersebut naik 26,70% atau Rp 69,27 triliun dibandingkan dengan posisi akhir 2015.

Pada periode tersebut, dana kelolaan reksadana terproteksi mencatat kenaikan tertinggi, yakni 49,76% jadi Rp 88,21 triliun. Disusul reksadana pendapatan tetap dengan kenaikan 44,69% jadi Rp 63,43 triliun.

Selanjutnya jenis reksadana pasar uang tumbuh 23,47% menjadi Rp 29,30 triliun, campuran tumbuh 11,03% menjadi Rp 21,74 triliun dan saham tumbuh 10,52% menjadi Rp 118,05 triliun.

Head of Research and Consulting Services Infovesta Utama​ Edbert Suryajaya mengatakan, reksadana terproteksi menyumbang kenaikan dana kelolaan terbesar karena tipikal investor Indonesia yang menggemari instrumen investasi yang lebih aman.

Terlebih reksadana terproteksi juga menawarkan imbal hasil secara periodik tiga bulan atau enam bulan. Kenaikan dana kelolaan reksadana berbasis surat utang, semisal reksadana terproteksi dan reksadana pendapatan tetap, juga disokong oleh kewajiban investasi surat berharga negara (SBN) bagi pada industri keuangan non bank (IKNB) sebesar 10%-20%. Patokan tersebut diperbesar menjadi 20%-30% tahun ini.

"Nah, bagi IKNB yang kesulitan, penempatannya bisa diganti melalui reksadana berbasis obligasi," terang Edbert.

Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menambahkan, tren suku bunga rendah membuat investor berpindah dari deposito ke pasar surat utang, termasuk reksadana berbasis surat utang.

Pertumbuhan dana kelolaan reksadana juga diikuti dengan bertambahnya jumlah investor reksadana. Jumlah investor Bahana TCW naik 18% selama Januari-September 2016.

Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana juga mengaku, investor perusahaannya tumbuh 10% tahun lalu.

Pada tahun 2017, Edbert memprediksi, dana kelolaan industri reksadana berpotensi naik 15%-20%. Sedangkan IHSG naik ke 5.800-5.900. Sementara yield SUN tenor 10 tahun sekitar 7,5%-7,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×