kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

AS beri kelonggaran waktu penerapan sanksi ke Rusal


Selasa, 24 April 2018 / 13:59 WIB
AS beri kelonggaran waktu penerapan sanksi ke Rusal
ILUSTRASI. Pabrik Aluminium PT Inalum


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelanggan aluminium global sepertinya kini bisa sedikit bernafas lega. Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) baru saja memutuskan untuk memperpanjang batas waktu sanksi yang diberikan pada perusahaan aluminium terbesar United Co Rusal. Setidaknya perpanjangan waktu ini memberi kelonggaran konsumen untuk masih bisa menyelesaikan kontraknya dengan Rusal.

Jika pada awalnya akibat sanksi yang diberikan terhadap jaringan bisnis Oleg Deripaska, para konsumen dan mitra bisnis harus menyelesaikan transaksinya pada 5 Juni, kini batas waktunya diperpanjang hingga 23 Oktober. Departemen Keuangan AS juga memastikan tidak akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap entitas non-AS yang bekerja sama dengan Rusal dan anak perusahaannya.

"Pemerintah AS tidak menargetkan pekerja keras yang bergantung pada Rusal dan anak perusahaannya," ujar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/4).

Sejauh ini perusahaan tambang besar seperti Rio Tinto Grup dan Glencore Plc telah mengumumkan kondisi force majeure pada beberapa kontraknya. Sedangkan beberapa pedagang, bank dan perusahaan pelayaran telah membekukan transaksi dengan Rusal.

Kabar ini langsung membuat harga aluminium langsung terjun bebas. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (23/4) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange tercatat melemah 7,05% ke level US$ 2.295 per metrik ton. Padahal sejak awal April harga logam industri ini terus merangkak naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×