kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Aluminium berpotensi naik hingga awal semester II-2018


Senin, 09 April 2018 / 20:20 WIB
Aluminium berpotensi naik hingga awal semester II-2018
ILUSTRASI.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan harga aluminium diprediksi masih berlanjut hingga awal semester II 2018. Potensi pengurangan pasokan akibat sanksi Amerika Serikat (AS) kepada Rusia, dan permintaan yang tinggi, diperkirakan mampu menjaga harga.

"Masih ada peluang penguatan selama kuartal II sampai awal semester II," ujar Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint kepada Kontan.co.id, Senin (9/4).

Menurutnya, apabila sanksi pembekuan bisnis aluminium United Company Rusal Plc benar-benar diterapkan, maka itu akan mengganggu pasokan. Selama ini, perusahaan milik Oleg Depariska itu menyumbang 7% pasokan aluminium global. Rusia juga menjadi eksportir aluminium kedua terbesar setelah China.

Sementara, dari sisi permintaan, perkembangan sektor infrastruktur di Asia berpotensi menyerapkan pasokan aluminium asal China. Meski negeri Tirai Bambu itu sulit menembus pasar AS, tetapi permintaan dari negara lain masih cukup tinggi. Selain itu permintaan juga datang dari sektor otomotif yang terus meningkat.

"Saya pikir pekan ini aluminium masih berada dalam tren positif," prediksi Andri.

Secara teknikal, Andri melihat, mayoritas indikator memberi sinyal koreksi. Harga berada di bawah garis moving average (MA) 50, yang mengindikasikan pelemahan, tetapi telah berada di atas MA 100 dan MA 200 yang menunjukkan potensi penguatan. Namun sinyal koreksi masih diperlihatkan indikator relative strength index (RSI) berada di level 41,2, indikator stochastic di level 33,2 dan indikator moving average convegence divergence (MACD) di area negatif.

Dengan posisi indikator demikian, ia memperkirakan pada Selasa (10/4), harga aluminium bisa berada di kisaran US$ 2.020 - US$ 2.120 per metrik ton. Kemudian untuk sepekan berikutnya bisa bertengger di rentang US$ 2.000-US$ 2.170 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×