Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Berita positif Moody’s yang menaikkan outlook peringkat Indonesia dari positif menjadi stabil agaknya tak serta merta diikuti kenaikan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Laju IHSG diperkirakan akan terimbas dari bursa saham Asia, terutama laju Hang Seng. Sejumlah analis memperkirakan, IHSG hari ini terkoreksi meski tak dalam. Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto menilai, koreksi perdagangan akan terjadi hari ini, menyusul perdagangan kemarin.
Aksi beli IHSG bisa terjadi menyusul adanya pernyataan bank sentral China (PBoC) yang berusaha menenangkan pasar dengan mengumumkan pembatasan pertumbuhan kredit perbankan.
"Secara teknikal, peluang terjadinya rebound terbuka hari ini, setelah dalam lima sesi perdagangan terakhir IHSG terkoreksi tajam yang membuat posisi IHSG berada di area oversold," kata David, Rabu (26/6).
Bursa global pada perdagangan malam tadi juga berhasil ditutup menguat. Indeks saham utama di zona Euro rata-rata naik di atas 1%. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,69% dan 0,95%.
Rebound di pasar saham global selain dipicu pernyataan PBoC juga ditopang oleh positifnya data ekonomi AS yang keluar tadi malam. Bursa global menghijau diyakini akan menggerakkan IHSG hari ini. David memperkirakan, level support IHSG ada di level 4.305-4.360 dan resisten di posisi 4.490-4.550.
Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham PGAS, MNCN, SSIA, SMCB dan KIJA, masing-masing pada posisi trading buy. Selain itu, saham BDMN, BSDE, ASRI serta ENRG, masing-masing pada posisi buy.
Senada dengan David, analis Trust Securities Reza Priyambada menilai, krisis likuiditas di China akan berdampak negatif bagi IHSG. Reza yakin, pasar cenderung melakukan aksi jual. Apalagi, kenaikan harga BBM memicu inflasi dan menimbulkan kekhawatiran psikologis terhadap investor.
Di sisi lain, pelaku pasar juga merespons kenaikan indeks manufaktur bisnis AS, terkait keputusan The Fed yang akan mengurangi stimulus dengan cara melakukan intervensi untuk mengatasi lonjakan yield obligasi AS.
Karena itu pada perdagangan hari ini, Reza menilai, IHSG diperkirakan berada pada support 4.350-4.400 dan resistance 4.468-4.500. "Meski IHSG sempat berada di bawah target support, namun sepertinya mampu ditutup di atas target. Diharapkan laju pelemahan IHSG bisa terbatas yang diiringi berkurangnya aksi jual, sehingga memungkinkan adanya peluang rebound walau tipis," jelas Reza.
Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan PGAS, ARNA, MAIN, SMCB, PNLF, BDMN, PTBA, CTRP dan juga MNCB masing-masing pada posisi trading buy. Sementara itu, saham MPPA, BKSL direkomendasikan untuk trading sell masing-masing, jika gagal bertahan di 2.875 dan di atas 2.550.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News