kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BUMI tak khawatir penurunan rating Moody's


Senin, 17 Juni 2013 / 10:49 WIB
BUMI tak khawatir penurunan rating Moody's
ILUSTRASI. Anda perlu memperhatikan faktor apa saja yang termasuk dalam daftar penyebab perut buncit.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) rupanya tak mau ambil pusing atas langkah Moody's Investor Service yang baru saja menurunkan peringkat senior secures bond milik BUMI beberapa waktu lalu. Pada waktu itu, Moody's menurunkan rating obligasi BUMI tersebut dari B2 untuk menjadi B3. Apesnya lagi, Moody’s masih menelaah ulang rating ini untuk penurunan lebih lanjut.

Senior secured bond ini diterbitkan oleh dua anak usaha BUMI, yaitu Bumi Capital Pte Ltd dan Bumi Investment Pte Ltd, senilai US$ 150 juta dan bakal jatuh tempo Agustus mendatang. Kala itu Moody's beranggapan, rating yang merefleksikan ketidakmampuan BUMI dalam membayar utang dipicu oleh proses pemisahan Bumi Resources Tbk dari Bumi Plc dan pemberhentian penambangan oleh kontraktor di tambang Arutmin di akhir April.

Dileep Srivastava, Director and Corporate Secretary BUMI, membantah penilaian Moody's. Dia menegaskan, hingga saat ini, tidak ada perubahan pada laporan keuangan BUMI dalam enam bulan terakhir. "Jadi, itu pernyataan yang menghakimi dan irasional," tegasnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Dileep menambahkan, tidak ada utang jatuh tempo sebelum dua atau tiga bulan ke depan. Selain itu, BUMI juga memiliki jangka waktu yang cukup untuk mempertimbangkan langkah refinancing atau langsung menyelesaikan utang dengan opsi monetisasi aset.

"Jadi, tunggu saja pengumuman kami berikutnya," tukas Dileep.

Sayang, Dileep enggan merinci baik porsi pendanaan maupun dana yang sudah tersedia hingga saat ini. Dirinya hanya menjelaskan, selain monetisasi aset, sumber pendanaan atas pembayaran utang BUMI nantinya juga bakal dikombinasikan dari kas internal. Tapi, Dileep mengatakan, kalau kas internal porsinya pasti kecil mengingat harga batubara yang belum membaik.

Lebih lanjut dia memastikan, BUMI telah memiliki ketersediaan dana untuk refinancing utang jangka pendeknya. "Jadi, kami tidak mengkhawatirkan rating itu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×