kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Tekanan IHSG tak akan sebesar kemarin


Selasa, 25 Juni 2013 / 08:41 WIB
Analis: Tekanan IHSG tak akan sebesar kemarin
ILUSTRASI. Widyastuti, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Adanya pengumuman atas kepastian kenaikan harga bahan bakar minyak pada akhir pekan kemarin, ternyata belum mampu membalikkan pasar. Awan hitam tampaknya belum beranjak dan masih bergelayut dari lantai bursa.

Sejumlah analis memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan hari ini (25/6) masih terkena tekanan jual. Analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, belum adanya trigger positif pada IHSG membuat peluang rebound kemungkinan masih akan tertunda. Sentimen kenaikan harga BBM terus mewarnai pasar selama kurang lebih dua pekan terakhir.

Di tambah lagi dengan penilaian Goldman Sachs Group Inc. yang memangkas pertumbuhan untuk China di tahun 2013 dari 7,8% menjadi 7,4% semakin menyuramkan laju indeks saham Asia. "Tampaknya pasar sedang mencari sentimen negatif lainnya untuk membuat IHSG semakin terpuruk, selain dari faktor profit taking semata," kata Reza, Selasa (25/6).

Reza memperkirakan, IHSG akan berada pada support 4.405-4.415 dan resisten di 4.456-4.486. Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan PTPP, BSDE dan AKRA masing-masing pada posisi buy on weakness; serta saham LPKR dan ICBP masing-masing pada posisi trading buy.

Senada, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan, IHSG masih akan terjerembab di zona merah, meski tak sedalam perdagangan kemarin. Tekanan aksi jual dipicu oleh rencana The Federal Reserve yang akan mulai mengurangi program stimulusnya mulai akhir tahun ini.

Investor masih mencemaskan langkah The Fed yang mempertimbangkan untuk menghentikan program kebijakan quantitative easing. Selain itu, ada juga kekhawatiran akan krisis likuiditas di China, salah satunya adalah pasar saham China yang akhirnya terjatuh ke pasar bearish di tengah kecemasan mengenai pengetatan kredit yang dikhawatirkan akan memukul perekonomian China.

Menurut David, IHSG sebenarnya memiliki sinyal positif dari Moody's yang mengapresiasi langkah pemerintah menaikkan BBM. Akan tetapi masih tingginya aksi jual masih akan menekan IHSG.

David memperkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4.380 dan resisten 4.460. "IHSG hari ini sepertinya akan bergerak menguji support di 4.400. Jika berhasil break maka support selanjutnya ada di kisaran 4.200. Catatan saja akhir tahun 2012 lalu, IHSG berada pada level 4.316.68," kata David.

Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan antara lain saham BSDE pada posisi buy on weakness, INDF, INTP dan ASII masing-masing pada posisi speculative buy, saham IMAS 5200 pada posisi maintain buy, CPIIN pada posisi hold, serta saham AISA pada posisi sell.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×