kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,31   14,00   1.54%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Tertekan tapi IHSG sesi II punya peluang


Selasa, 25 Juni 2013 / 14:01 WIB
Analis: Tertekan tapi IHSG sesi II punya peluang
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan logo perusahaan industri asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Rabu (1/12). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/01/12/2021.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan sebesar 1% di sesi I hari ini (25/6). Posisi terakhir indeks berada pada 4.384,9. Sejumlah analis memperkirakan, IHSG sesi II masih memiliki tekanan tetapi tidak begitu dalam.

Analis Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengungkapkan, tekanan terhadap IHSG lantaran bursa regional masih bergerak liar. Contohnya saja, indeks Hang Seng yang bergerak liar dalam 30 menit dari posisi minus 200 poin, tiba-tiba ditutup positif.

Selain itu, rilis data dari Moody's sempat membuat IHSG terbang ke zona hijau. "Tapi pengaruh koreksi regional masih membuat IHSG melemah," kata Satrio, Selasa (25/6). Satrio memperkirakan,  IHSG sesi II berada pada kisaran support di 4.350 dan resisten di 4.480.

Satrio berpendapat, jika sesi II nanti IHSG ditutup diatas target resisten tersebut, maka ke depan IHSG mampu bergerak di zona positif. Nah, untuk saham yang disarankan untuk dijadikan pilihan oleh Satrio adalah; TLKM, UNVR, INTP, SMGR, BBNI dan BMRI, masing-masing pada posisi buy on weakness.

"Buy on weakness bisa dilakukan untuk saham-saham yang menarik dengan kapitalisasi besar. Simak saham yang telah mengalami koreksi diatas 3% karena sudah menarik untuk dikoleksi terutama untuk saham bluechip," ujar Satrio.

Senada dengan Stario, analis MNC Securities Edwin Sebayang menilai, pada sesi II nanti, IHSG akan mengalami tekanan, namun tak terlalu dalam. Alasan Edwin sama dengan Stario, karena IHSG masih diwarnai bursa regional yang tak stabil. Menurut Edwin, kisaran IHSG sudah memasuki support di 4.200 dan resisten di posisi 4.400. "Harga sudah murah, maka pelaku pasar seharusnya sudah harus lakukan akumulasi,” jelas Edwin.

Edwin memperkirakan, support berada pada kisaran 4.362 dan resisten di posisi 4.475. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Edwin merekomendasikan saham-saham MNC Grup dan saham yang tidak terpengaruh inflasi akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) seperti saham consumer goods, infrastruktur dan juga perbankan.

"Untuk saham perbankan, saham BBCA, BMRI dan juga BBRI layak diperhatikan karena sudah rebound," ujar Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×