kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Antisipasi pasar dan intervensi BI menopang penguatan rupiah


Minggu, 26 Mei 2019 / 12:33 WIB
Antisipasi pasar dan intervensi BI menopang penguatan rupiah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intervensi Bank Indonesia berpotensi mendongkrak penguatan rupiah terhadap dollar AS di awal pekan. Mengutip Bloomberg, Jumat (24/5), rupiah tercatat menguat 0,61% ke Rp 14.392 per dollar AS. Dalam sepekan rupiah juga tercatat menguat 0,40%.

Sedangkan, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah tercatat menguat 0,42% menjadi Rp 14.451 per dollar AS. Sepekan lalu, rupiah menguat 0,12%.

Ekonom Pefindo, Fikri C. Permana mengatakan, demonstrasi hasil Pemilihan Presiden 2019 yang sempat ricuh pada akhirnya dapat dikendalikan dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat secara berlarut-larut. Kondisi ini turut membawa sentimen positif pada nilai tukar rupiah di akhir pekan lalu.

Sentimen global, seperti perang dagang AS dan China pun sudah diantisipasi pelaku pasar. "Dari yield US Tresury sudah semakin rendah menyebabkan risiko investasi di negara berkembang juga jadi menarik untuk dilirik investor asing dan rupiah bisa terapresiasi," kata Fikri, Jumat (24/5).

Penurunan harga minyak dunia yang semakin menjauh dari US$ 70 per barel turut menjadi sentimen positif bagi rupiah. Per akhir pekan lalu berdasarkan data Bloomberg, harga minyak Brent bertengger di US$ 68,69 per barel.

Fikri memproyeksikan, rupiah Senin (27/5) berpotensi menguat di rentang Rp 14.350 per dollar AS hingga Rp 14.490 per dollar AS.

Senada, Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim memproyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah akan stabil di pekan depan dan berpotensi menguat karena adanya pengusaha di dalam negeri membantu pemerintah menstabilkan rupiah dengan menjual dollar AS secara besar-besaran. "Perbankan juga aktif di dalam pasar valas, sehingga mendukung pergerakan nilai tukar yang stabil dan bisa mengalami penguatan," kata Ibrahim.

Selain itu, Bank Indonesia (BI), Ibrahim amati juga terus berada di pasar melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental, baik melalui intervensi valas maupun pembelian Surat Berharga Negara di pasar sekunder.

Untuk perdagangan di awal pekan, Ibrahim memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 14.380 per dollar AS hingga Rp 14.465 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×