kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah bangkit tersokong sentimen internal dan eksternal


Jumat, 24 Mei 2019 / 22:12 WIB
Rupiah bangkit tersokong sentimen internal dan eksternal


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini rupiah sempat lunglai sampai ke level Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat (AS), salah satunya karena situasi politik yang memanas sampai membuat kerusuhan di ibukota. Namun hari ini rupiah kembali berotot.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (24/5) rupiah ditutup menguat 0,61% di level Rp 14.392 per dollar Amerika Serikat (AS), sepekan rupiah mampu menjaga staminanya dengan menguat 0,40%.

Begitu pula dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada penutupan perdagangan hari ini rupiah menguat 0,42% menjadi Rp 14.451 per dollar AS, sepekan mata uang Garuda terbang lancar dengan menguat 0,12%.

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, rupiah menguat karena adanya laporan BI terkait penjualan dollar AS secara besar-besaran yang dilakukan oleh para investor. Khususnya para pengusaha dan perbankan juga aktif di dalam pasar valas, sehingga mendukung pergerakan nilai tukar yang stabil dan menguat.

Ibrahim menilai, BI akan terus berada di pasar dan akan melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental apabila diperlukan. “Bisa melalui intervensi di valas maupun pembelian SBN dari pasar sekunder,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Jumat (24/5)

Di sisi lain, sentimen eksternal datang dari adanya harapan bahwa Federal Reserve akan harus memotong suku bunga untuk mendukung ekonomi AS untuk mengimbangi kerusakan dari perang perdagangan yang meluas dengan China.

Ini ditandai dengan aktivitas manufaktur AS melambat ke level terlemah dalam lima tahun di bulan Mei sementara penjualan rumah baru turun 6,9% di bulan April, awal musim penjualan musim semi yang sangat buruk. Data ini muncul setelah survei bisnis yang sama lemahnya di Jepang dan Eropa, dan peringatan dari Dana Moneter Internasional tentang bahaya perang perdagangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia.

Mengutip Reuters, Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities mengatakan, pasar menilai penurunan suku bunga karena kerusakan dari ketegangan perdagangan diperkirakan lebih besar dari yang dibayangkan, meskipun The Fed sama sekali tidak membicarakannya.

Ibrahim meramal rupiah dalam perdagangan Senin (27/5) akan diperdagangkan menguat dan berpotensi berada di kisaran harga Rp 14.380-Rp 14.465 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×