kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

5 topik yang harus dicermati sebelum bertransaksi


Selasa, 25 Juni 2013 / 07:40 WIB
5 topik yang harus dicermati sebelum bertransaksi
ILUSTRASI. Diabetes dapat diartikan sebagai disfungsi dalam pengelolaan kadar gula darah dalam tubuh.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah topik diprediksi akan mempengaruhi pasar finansial domestik hari ini (25/6). Berikut lima topik yang berhasil dirangkum KONTAN:

1. Harga barang dan jasa melesat

Beban masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bakal semakin berat. Pasalnya, bukan cuma harga bahan pokok yang naik, kenaikan harga juga menjalar ke barang dan jasa.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan harga barang mengalami kenaikan 1%-10%.

Tak hanya di ritel, kenaikan  harga juga menjalar ke  harga tekstil. Pasca kenaikan harga  BBM,  kata  Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian G. Ismy, harga produk tekstil naik 1%-3%.

Adapun di makanan dan minuman, kata  Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), Franky Sibarani pihaknya tengah menghitung kenaikan harga. Yang jelas, kenaikan BBM menambah biaya produksi industri makanan dan minuman sekitar  0,5%-2%.

2. Pemerintah pesimis perekonomian 2014

Kondisi perekonomian Indonesia tahun depan diperkirakan tidak cerah seperti yang diharapkan. Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014, pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2014 dari sebelumnya 6,4%-6,9% menjadi 6,4%-6,5%.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, tekanan ekonomi global sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia. Terutama rencana Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menghentikan kebijakan quantitative easing (QE) mulai tahun ini hingga tahun depan, akan membuat nilai tukar rupiah  akan tertekan teradap dollar. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun depan.

3. Posisi penutupan rupiah

Pergerakan rupiah sedikit menguat di awal pekan. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Senin (24/6), melemah tipis 0,01% menjadi 10.009. Sementara, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) terkoreksi 0,29% menjadi 9.931.

4. Posisi penutupan IHSG

Menjelang penutupan pasar hari ini (24/6), tekanan terhadap pasar saham Indonesia semakin besar. Hingga akhirnya, pada pukul 16.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan 1,9% menjadi 4.429,46.

Ada 228 saham yang mencatatkan penurunan. Sementara, jumlah saham yang naik hanya sebanyak 60 saham dan 66 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,976 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 5,490 triliun.

5. Posisi penutupan Wall Street

Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (24/6). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 1,2% menjadi 1.573,09. Ini merupakan level terendah sejak 22 April lalu.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,9% menjadi 14.659,56. Sekitar 8,5 miliar saham berpindah tangan pada transaksi semalam. Angka tersebut 32% lebih rendah dari volume rata-rata transaksi tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×