kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Siap-siap, obligasi ritel SBR009 akan mulai dipasarkan 27 Januari 2020


Senin, 20 Januari 2020 / 08:10 WIB
Siap-siap, obligasi ritel SBR009 akan mulai dipasarkan 27 Januari 2020
ILUSTRASI. Petugas memantau grafik pergerakan penjualan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Divisi Tresuri BNI, Jakarta, Jumat (27/9/2019). SBR009 Perdana di 2020 Berpotensi Ramai Peminat


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Animo masyarakat untuk berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) ritel analis proyeksikan akan ramai, meski kupon berpotensi menurun. 

Di tahun ini pemerintah akan menerbitkan enam SBN untuk pemodal individu atawa ritel. Surat utang berjenis Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR009 akan menjadi SBN ritel perdana yang akan pemerintah tawarkan. Jika tidak ada aral melintang, masa penawaran seri tersebut akan dimulai pada 27 Januari. 

Baca Juga: Menanti arah Bank Sentral Jepang, pasangan USD/JPY diprediksi sideways

Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan mengatakan permintaan SBR009 berpotensi tinggi. "Pemerintah memanfaatkan momentum yang baik, di awal tahun likuiditas masyarakat besar," kata Ariawan. 

Senada, Fikri C. Permana Ekonom Pefindo mengatakan dengan membaiknya kondisi global dan domestik seharusnya penawaran SBN ritel akan disambut positif oleh pasar. "Kondisi saat ini mulai risk on (mau ambil risiko)," kata Fikri, Jumat ( 17/1). 

Ariawan juga menilai pemerintah masih tertarik untuk berinvestasi di SBN ritel karena mayoritas memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dari bunga deposito. Selain itu, pajak SBN ritel juga lebih kecil, yaitu hanya 15%, sedangkan pajak deposito 20%. "SBN ritel masih memiliki kelebihan yang jadi nilai tambah buat menarik investor," kata Ariawan. 

Untuk imbal hasil, Ariawan memproyeksikan kupon yang ditawarkan SBR009 tidak akan berbeda jauh dari kupon SBR008 yang bertengger di 7,2%. 

Baca Juga: BNP Paribas Asset Management luncurkan BNP Paribas greater China equity syariah USD

Sementara, Fikri memproyeksikan kupon SBR009 berpotensi lebih rendah dari SBR008 maupun seri SBN ritel yang terakhir diterbitkan di tahun lalu. Sekedar informasi, sukuk tabungan (ST) seri ST006 menjadi seri yang terbit di akhir tahun lalu. Saat itu kupon ST006 berada di 6,75%. 

"Kupon SBR009 akan didorong oleh spread yang mengecil dibanding seri sebelumnya, karena stance dovish dan kebijakan akomodatif BI yang masih akan berlanjut," kata Fikri.

Kondisi tersebut jadi menaikkan daya tawar pemerintah dalam menentukan kupon SBN Ritel dengan kecenderungan yang lebih rendah. Fikri menambahkan saat tren suku bunga turun maka kupon SBN ritel juga berpotensi turun. 

Baca Juga: Patok Target Pertumbuhan Pendapatan 25%, HRTA Kian Ekspansif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×