kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Saham baru CMPP bisa diserap standby buyer


Kamis, 05 Oktober 2017 / 20:41 WIB
Analis: Saham baru CMPP bisa diserap standby buyer


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk melancarkan niat mengakuisisi maskapai penerbangan Air Asia Indonesia, PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP) menerbitkan 13,65 miliar saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dua perusahaan, PT Fersindo Nusaperkasa (FN) dan AirAsia Investment Ltd (AIL) akan bertindak sebagai pembeli siaga alias standby buyer aksi korporasi ini.

PT Rimau Multi Investama selaku pemegang saham utama dan pengendali CMPP sudah menyatakan untuk tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini. Itu artinya, hanya para pemegang saham publik di bawah 5% yang saat ini memegang 23,76% kepemilikan CMPP yang akan melaksanakan haknya dalam rights issue tersebut.

Namun, Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada melihat, rights issue yang akan dilakukan CMPP akan terserap oleh para standby buyer. "Karena kalau melihat pelaku pasar, biasanya mereka akan cenderung menyerap rights issue emiten yang likuid supaya bisa dijual kembali nanti," ujarnya, mKamis (5/10).

Sementara keadaan saham emiten yang bergerak di bisnis transportasi dan spare part kendaraan bermotor ini kurang likuid sehingga kemungkinan besar para pemegang saham lama tidak melaksanakan haknya dalam HMETD.

Hal ini pun menjadikan saham ini menjadi semakin tidak likuid pasca rights issue ini. Pasalnya, kepemilikan publik dalam saham ini jadi semakin sedikit sehingga menjadikan likuiditas saham ini lebih rendah dibanding sebelum rights issue.

Sebanyak 76% dari dana yang didapat dari rights issue nantinya akan digunakan untuk mengakuisisi PT Indonesia Air Asia (IAA). Hal ini membuat struktur keuangan turut berubah.

Defisit modal yang dialami IAA turut mengubah kondisi keuangan CMPP. Pasca akuisisi nanti, kondisi ekuitas perusahaan berubah jadi minus lantaran IAA mengalami defisit modal.

Terkait hal ini, Reza bilang perubahan kondisi ekuitas perusahaan ke depan tergantung pada peran pemegang saham baru perusahaan. Menurutnya, jika para pemegang saham mayoritas baru perusahaan memperlakukan CMPP sebagai perusahaan investasi maka kemungkinan kinerja perusahaan tidak akan berbeda jauh seperti saat ini.

"Namun, jika para pemegang saham baru tersebut ikut serta dalam manajemen mereka akan memiliki sense of belonging sehingga bisa membuat kinerja perusahaan semakin baik," papar Reza.

Ia pun merekomendasikan trading buy untuk saham CMPP dengan support di level Rp 760 sampai Rp 775 dan resistance di level Rp 815 sampai Rp 820.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×