kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batal IPO, AirAsia backdoor listing lewat CMPP


Selasa, 29 Agustus 2017 / 23:26 WIB
Batal IPO, AirAsia backdoor listing lewat CMPP


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - AirAsia Bhd akan melancarkan aksi backdoor listing atas unit usahanya di Indonesia, PT Indonesia AirAsia (IAA). Perusahaan yang menjadi target backdoor listing adalah PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP).

AirAsia bakal melepas saham IAA, untuk kemudian ditukar menjadi saham baru pada CMPP. Demikian juga dengan mitra AirAsia di Indonesia, yakni PT Fersindo Nusaperkasa yang kini mengapit 51% saham IAA, kelak juga akan memiliki saham di CMPP.

Adapun Saat ini, CMPP dikuasai oleh PT Rimau Multi Investama (RMI) dengan kepemilikan saham 76,24%. Adapun masyarakat mengapit 23,76% saham CMPP.

Transaksi backdoor listing tersebut akan terwujud lewat rencana penerbitan saham baru (right issue) CMPP. Dalam keterbukaan informasi yang diunggah di situs PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (29/8), menajemen CMPP menyatakan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Oktober 2017 guna meminta persetujuan pemegang saham. CMPP bakal mengungkap rencana RUPSLB ini pada paparan publik insidentil yang akan digelar pada Rabu (30/8) di Vienna Room, Hotel Novotel Tangerang.

Adapun saham baru yang akan diterbitkan berjumlah 13.646.388.139 saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Artinya, nilai korporasi CMPP ini bernilai Rp 3,41 triliun. Dari dana segar tersebut, sebanyak 76% akan dialokasikan CMPP untuk mengambil alih IAA senilai Rp 2,60 triliun. Sedangkan 24% sisanya, dialokasikan bagi modal kerja CMPP dan entitas anak.

Rasio rights issue CMPP adalah 337 saham lama berbanding 23.818 saham baru. Fersindo Nusaperkasa danĀ AirAsia Investment Ltd (AIL) akan bertindak sebagai pembeli siaga.

Dengan asumsi Fersindo Nusaperkasa dan AIL melaksanakan fungsinya sebagai pembeli siaga dengan mengambil hak saham baru CMPP milik RMI, maka kepemilikan CMPP akan berubah menjadi RMI 1,19%, Masyarakat 23,76%, Fersindo Nusaperkasa 38,28% dan AIL 36,78%.

Adapun bila Fersindo Nusaperkasa dan AIL melaksanakan fungsinya sebagai pembeli siaga dengan mengambil hak saham baru CMPP milik RMI dan masyarakat, maka kepemilikan CMPP akan berubah menjadi RMI 1,55%, Masyarakat 0,48%, Fersindo Nusaperkasa 49,96% dan AIL 48%.

Asal tahu saja, setidaknya ada lima agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB Oktober mendatang. Pertama, persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar CMPP sehubungan dengan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor CMPP dalam rangka penawaran umum. Agenda kedua adalah persetujuan atas rencana CMPP melaksanakan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT I) alias rights issue.

Agenda ketiga berupa permintaan persetujuan inbreng berupa sekuritas perpetual yang dapat dikonversi ke dalam saham PT
Indonesia Airasia (IAA) oleh Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd (AIL) selaku para pembeli siaga dan pemegang saham utama IAA. dalam PUT I sebagai setoran modal atas seluruh saham yang tidak diambil bagian oleh PT Rimau Multi Investama (RMI) selaku pemegang saham utama CMPP.

Adapun agenda keempat adalah persetujuan konversi sekuritas perpetual menjadi saham di IAA oleh CMPP yang diperoleh
dari Fersindo Nusaperkasa dan AIL. Dan agenda kelima adalah meminta persetujuan atas divestasi anak perusahan CMPP yakni PT Multi Mekar Lestari (MML) dan PT Rimau Shipping (RS).

CMPP ingin memfokuskan usahanya ke bidang usaha jasa penerbangan komersial berjadwal. Oleh karena itu, CMPP akan melakukan divestasi kegiatan usaha bisnis penjualan batubara dan jasa pelayaran. CMPP berkeyakinan bahwa rencana divestasi dilakukan sebagai bentuk reorganisasi dengan tujuan antara lain untuk mengoptimalkan kinerja dan kondisi keuangan CMPP.

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×