kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Rights issue Medco layak dieksekusi


Jumat, 03 November 2017 / 20:20 WIB
Analis: Rights issue Medco layak dieksekusi


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun ini, dua emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk menerbitkan saham baru (rights issue). Keduanya sama-sama hendak menggunakan dana tersebut untuk membayar utang.

Emiten yang bergerak di sektor tambang, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) baru saja mengantongi restu untuk menerbitkan saham baru sekaligus waran dengan total 8,9 miliar saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Dari aksi korporasi ini, perusahaan membidik dana sebesar US$ 150 juta untuk membayar utang yang akan jatuh tempo.

Menurut keterangan resmi perusahaan di situs resmi BEI Jumat (3/11), harga pelaksanaan rights issue tersebut berkisar di harga Rp 450 sampai Rp 600 per saham, lebih rendah dari harga penutupan di akhir pekan ini di level Rp 775 per saham.

Selain MEDC, emiten ritel PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) juga akan menerbitkan sebanyak 2,35 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Namun, hal ini baru akan diminta persetujuannya kepada para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diadakan 8 Desember 2017 mendatang.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, rights issue yang dilakukan kedua emiten ini menarik untuk dieksekusi. "Keduanya sama-sama berniat melakukan rights issue untuk memperbaiki kinerja perusahaan agar menjadi lebih baik lagi," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (3/11).

Rights issue MEDC yang digunakan untuk pembayaran utang, menurut Nafan, bisa membuat kinerja perusahaan lebih baik. Pasalnya, perusahaan milik keluarga Panigoro ini memiliki rasio utang terhadap ekuitas atawa debt to equity ratio (DER) sebesar 2,7 kali. Itu artinya, jumlah utang yang dimiliki perusahaan lebih besar dari modal yang dimilikinya sehingga penerbitan saham baru ini bisa membuat kondisi keuangan mereka jadi lebih sehat.

Keadaan keuangan MPPA juga hampir mirip dengan MEDC. Hingga semester pertama lalu, jumlah liabilitas perusahaan ini sebesar Rp 4,52 triliun. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari jumlah ekuitas perusahaan sebesar Rp 2,26 triliun. "Sehingga pelaksanaan rights issue MPPA sebaiknya dimanfaatkan dalam rangka restrukturisasi utang dan ekspansi bisnis," papar Nafan.

Secara teknikal, ia merekomendasikan buy untuk saham MPPA dengan target harga bertahap di level Rp 680 dan Rp 850 per saham. Ia juga merekomendasikan buy untuk saham MEDC dengan target harga secara bertahap di level Rp 830 dan Rp 930 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×