Reporter: Dityasa H Forddanta, Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Performa PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) untuk tahun ini sepertinya masih belum bisa ngebut. Masih ada beberapa katalis negatif yang menjadi pemberat laju kinerja perseroan.
Sejatinya, penjualan salah satu aset REIT miliknya bisa menjadi akselerator pertumbuhan pendapatan LPKR tahun ini sekitar 21%. Namun, sayangnya margin dari REIT tersebut tipis.
Maula Andini Putri, analis Ciptadana Securities menambahkan, sama seperti pemain lain, LPKR masih belum sepenuhnya terbebas dari lesunya daya beli. Ditambah lagi dengan kondisi makro plus belum terlihatnya dampak signifikan dari sejumlah stimulus, Maula memprediksi performa LPKR bakal lebih rendah dari prediksi sebelumnya.
Tahun lalu, Maula memprediksi LPKR mampu mencatat pendapatan Rp 11,21 triliun dengan posisi laba bersih Rp 2,21 triliun. Lalu, prediksi semula pendapatan dan laba bersih dipreiode 2016 masing-masing diprediksi Rp 13,8 triliun dan Rp 2,92 triliun.
Tapi sekarang angkanya direvisi. Untuk 2015, Maula memprediksi LPKR akan mencatat pendapatan Rp 10,49 triliun dengan posisi laba bersih Rp 1,65 triliun. Sementara untuk 2016, pendapatannya diprediksi Rp 12,92 triliun dengan posisi laba bersih Rp 2,92 triliun.
Selain masalah daya beli, LPKR juga tidak bisa berkelit dari efek depresiasi rupiah. Bahkan, kerugian kurs LPKR tahun ini diperkirakan bertambah. "Asumsi kerugian forex meningkat dari Rp 500 miliar menjadi Rp 700 miliar," ujar Maula dalam risetnya.
Mengacu pada hal itu, Maula merevisi rekomendasinya sedari buy menjadi hold. Target harganya pun juga direvisi menjadi Rp 1.250 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News