kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Prospek laba kinclong, beli saham BBNI


Jumat, 28 Juli 2017 / 12:24 WIB
Analis: Prospek laba kinclong, beli saham BBNI


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sepanjang semester I/2017, PT Bank Negara Indonesia Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 46,7%. Analis memprediksi, sampai akhir tahun ini, emiten berkode saham BBNI ini masih berpeluang mencatatkan pertumbuhan yang positif.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI bilang, pencapaian laba semester pertama ditopang pendapatan bunga bersih yang tumbuh hingga 10,7% seiring dengan pertumbuhan aset pinjaman sebesar 15,4% secara tahunan.

Analis NH Korindo Sekuritas Bima Setiaji menilai, capaian tersebut cukup tinggi, bahkan di atas pertumbuhan bank-bank besar lainnya.

Menurut Bima, posisi kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) BNI yang turun ke posisi 2,7% dari sebelumnya 3%, menyebabkan biaya pencadangan ikut turun. "Itu bisa menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan laba bersih ke depan," paparnya.

Dia memprediksi, penyaluran kredit BBNI ke depan masih bisa lanjut tumbuh hingga 18% sampai akhir tahun. Apalagi, BBNI merupakan salah satu bank yang portofolionya banyak masuk ke sektor infrastruktur. "Otomatis dari tingkat kredit macet harusnya sedikit, karena kan ini dijamin oleh pemerintah melalui penggunaan dana APBN," kata Bima.

Sampai akhir tahun ini, Bima memprediksi NPL BNI bisa turun ke level 2,7%.

Kendati begitu, penyaluran kredit konsumer BBNI cukup kuat di segmen KPR maupun kartu kredit. Padahal, penjualan ritel sedang dalam tren penurunan. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan kredit konsumer BBNI sampai akhir tahun ini berpeluang melambat.

"Meski persentasenya kecil, hal ini cukup berpengaruh, karena walaupun kredit korporasi tumbuh bagus, sementara konsumer jelek, pertumbuhannya jadi agak tertahan," lanjut BIma.

Sampai akhir tahun ini, Bima memproyeksikan laba bersih BBNI berpotensi naik hingga 26%. Dengan begitu, ia merekomendasikan beli saham BBNI dengan target Rp 8.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×