Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Membaiknya bursa saham Amerika Serikat pada akhir pekan (14/6) lalu memberikan hawa positif bagi bursa saham Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Faktor ini setidaknya dapat menjadi penyeimbang sentimen negatif dari kenaikan BI rate yang diperkirakan akan memperlambat laju kredit.
Analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, secara pola teknikal, dengan sentimen yang ada seharusnya masih dapat melanjutkan kenaikan laju IHSG. Terlebih, menurut Reza, harga-harga saham juga masih rendah.
"Tetapi, kita tetap harus waspada dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi yang dapat menghambat terbentuknya pola kenaikan tersebut," ungkap Reza, Senin (17/6).
Dia memperkirakan, IHSG pada hari ini akan berada pada kisaran support 4.635-4.668 dan resisten di level 4.785-4.827. Menurut Reza, laju IHSG kembali dapat menabrak target resisten yang diperkirakannya yaitu pada posisi 4.682-4.700, bahkan dapat melampauinya. Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan diantaranya saham CTRA, BSDE, WSKT dan juga RALS.
Sementara, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan, pergerakan IHSG hari ini cenderung fluktuatif. Hal ini lantaran, gambaran makro ekonomi yang ada kurang kondusif untuk mendukung pergerakan IHSG.
David menjelaskan, aksi jual asing di pasar saham terutama dipicu kekhawatiran The Fed mengurangi program stimulusnya yang bisa berdampak pada susutnya likuiditas di pasar. Kondisi ini turut menekan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang pada pekan lalu sempat menembus level psikologis Rp.10.000/US$.
"Sentimen negatif dari eksternal tersebut juga terlihat dari koreksi yang terjadi di sejumlah indeks saham utama dunia lainnya. Indeks S&P dan DJIA di Wall Street sepekan kemarin terkoreksi 1,01% dan 1,17%. Di kawasan Asia, indeks Hang Seng terkoreksi 2,81%, indeks Nikkei 1,48% dan ST Singapur turun 0,73%," kata David.
Karena itu, David memperkirakan perdagangan awal pekan ini, peluang penguatan IHSG akan diwarnai aksi ambil untung. Kondisi perekonomian global dan domestik yang kurang kondusif membuat resiko pasar meningkat. Langkah BI menaikkan tingkat bunga acuan ke 6% dan kecenderungan kenaikan inflasi akan memangkas proyeksi pertumbuhan laba emiten sektoral tahun ini.
David memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak dengan support di 4.660-4.725 dan resisten di 4810-4.845 dengan kondisi rawan terkoreksi. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David diantaranya merekomendasikan saham ASII, PGAS, CPIN, BSDE, CTRP, INTP, LPKR, WSKT dan KIJA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News