kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Norico Gaman: BBM tak naik, IHSG koreksi


Senin, 17 Juni 2013 / 06:50 WIB
Norico Gaman: BBM tak naik, IHSG koreksi
ILUSTRASI. Waspada Omicron semakin menyebar di tengah masyarakat, sudah ada 15 kasus transmisi lokal varian sangat menular ini di Indonesia. KONTAN/Baihaki.


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Spekulasi jadi atau tidaknya kenaikan harga BBM bersubsidi membuat investor asing keluar dari bursa saham. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dari level tertinggi di 5.000. Asing kemungkinan akan keluar hingga kepastian kondisi domestik ini.

Jika Senin ini pemerintah memutuskan harga BBM bersubsidi naik, pasar saham saya rasa akan bergerak positif. Indeks berpotensi rebound ke 5.000.
Skenario ini mendapat dukungan positif dari pasar karena baik untuk fiskal dan baik pula untuk kesehatan keuangan negara. Selain itu, beban subsidi bisa dialokasikan menjadi belanja produktif seperti infrastruktur dan kredit usaha berbunga lunak. Lapangan kerja bisa meningkat dan konsumsi domestik tumbuh.

Kenaikan harga BBM juga baik bagi perusahaan di Indonesia. Sebab, emiten akan berlomba menghemat anggaran. Selain itu, kepercayaan investor terhadap Indonesia akan positif karena pemerintah dinilai prudent terhadap anggaran.

Dalam jangka pendek, IHSG memang akan bergerak turun tapi saya rasa hanya sampai dua bulan ke depan. Sebab, tingkat inflasi yang meningkat.
Banyak faktor yang mengerek inflasi mulai dari kenaikan harga BBM, konsumsi selama Ramadan, tahun ajaran baru dan kenaikan tarif listrik. Saya memperkirakan, inflasi akan naik ke level 7%-8%. Jika harga BBM naik, paling cepat IHSG pulih pasca Lebaran.

Namun, jika harga BBM bersubsidi batal naik akan berdampak negatif dalam jangka panjang. Subsidi akan memberatkan anggaran negara sehingga posisi fiskal melemah. Akibatnya, rupiah akan sulit menguat.

IHSG juga akan sulit rebound ke 5.000. Sebab, skenario ini berlawanan dengan ekspektasi pasar. Jika ekspektasi pasar tidak tercapai, pelaku pasar akan mendiskon pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Seperti di April 2012, pasar merespon penundaan kenaikan harga BBM dengan koreksi. n


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×