kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis Monex Investindo: Sell untuk GBP/USD


Kamis, 09 Mei 2019 / 20:14 WIB
Analis Monex Investindo: Sell untuk GBP/USD


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) dan China tengah melakukan negosiasi dagang pada hari ini sampai dengan besok. Situasi yang kian memanas ini membuat poundsterling melemah terhadap dollar AS.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (9/5) pukul 18.57 WIB pasangan mata uang GBP/USD melemah 0,12% di level 1,2991. Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Minggu (5/5) yang mengatakan bahwa ia akan menaikkan tarif barang-barang China senilai $200 miliar menjadi 25% dari 10%.

Makin panas, Washington menuduh Beijing mundur dari komitmen yang dibuat selama negosiasi perdagangan. Semalam, Trump mengatakan China telah melanggar kesepakatan dalam pembicaraan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, dari sisi mata uang dollar AS dipilih pasar sebagai safe-haven ketimbang poundsterling. Ia menegaskan situasi yang makin runyam ini dollar AS dianggap paling aman ketimbang mata uang lainnya.

Isu AS yang akan memasuki resesi pun kian memudar. Berdasarkan kabar Bloomberg, para ekonom memperkirakan untuk pertumbuhan ekonomi AS sampai dengan tahun 2019 meningkat menjadi 2,6% dari proyeksi bulan sebelumnya sebesar 2,4%.

Di sisi lain Brexit semakin abu-abu, setelah Uni Eropa bersama dengan Inggris mengundur tenggal waktu kesepakatan hingga 30 Oktober nanti. “Ketidakpastian Brexit membawa pasar cenderung melanjutkan tekanan jual masih cukup kuat sampai hari,” kata Ahmad kepada Kontan.co.id, Kamis (9/5).

Di sisi lain, pekan ini lintas partai di Inggris berusaha mencari solusi terkait kesepakatan Brexit yang mencakup hubungan dengan Uni Eropa seperti kerja sama perdagangan, sosial politik, dan budaya.

Kata Ahmad tampaknya perbincangan lintas partai Inggris tak malah membuat Brexit terkesan memudar, karena tidak ada kesepakatan yang tertulis.

Secara teknikal, Ahmad mengamati indikator moving average (MA)50, MA100, dan MA200 menunjukkan tren penurunan. Selanjutnya moving average convergence divergence (MACD) berada di area jenuh yang menandakan barometer bearish. Kemudian relative strength index (RSI) dan stochastic bergerak di bawah garis.

Untuk itu Ahmad merekomendasikan sell untuk GBP/USD. Ahmad meramal pada perdagangan selanjutnya pasangan mata uang ini bakal berada di level support antara 1,2950-1,2930, sementara level resistance antara 1,3020-1,3050

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×